Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Awal Bagus Garuda di Solo

By Bolanews - Minggu, 8 Januari 2012 | 21:56 WIB
-

Garuda Bandung memulai seri kedua NBL dengan hasil bagus. Dalam pertandingan pertama di Solo, Minggu (8/91), Garuda menang atas NSH GMC Riau.

Garuda Bandung memulai seri kedua NBL dengan hasil bagus. Dalam pertandingan pertama di Solo, Minggu (8/91), Garuda menang atas NSH GMC Riau.
Menghadapi NSH GMC Riau yang di atas kertas memang berada di bawahnya, Garuda Speedy Bandung menang telak 82-35. Terkecuali Teddy Febyanto, semua pemain Garuda berhasil mencetak angka.
Kembali diperkuat oleh Max Yanto, para pemain NSH GMC terlihat lebih bersemangat dan mampu mengimbangi Garuda di kuarter pertama. Max yang tampil empat menit di kuarter pertama hampir melakukan dua kali slam dunk jika tidak dihalangi oleh Vinton Nolland yang terpaksa melakukan foul. Garuda sendiri terlihat tetap tenang dan langsung unggul 18-11 di akhir kuarter pertama. 
Pada kuarter kedua, permainan NSH GMC tidak banyak berubah. Mereka kesulitan menembus pertahanan solid Garuda. Hanya Reza Wongkar yang cukup agresif menambah angka. Sebaliknya, Garuda melalui Wendha Wijaya sebagai pengatur serangan dapat dengan mudah menghancurkan pertahanan NSH GMC. Dari 41 poin Garuda di akhir kuarter kedua, 20 di antaranya dihasilkan dari paint area.
Merasa sangat di atas angin, Pelatih Garuda, Wan Amran memberi kepercayaan kepada dua pemain debutan mereka, Aya Sumampouw dan Dhiya Ulhaq untuk lebih banyak mengeksplorasi lapangan. Meskipun belum banyak mencetak angka keduanya mulai padu dengan para seniornya. Kuarter ketiga ditutup dengan skor sementara 63-29. 
Hanya mampu mencetak tujuh angka di kuarter ketiga dan tidak mampu membendung 22 poin Garuda, NSH GMC semakin tenggelam di kuarter terakhir. Tim asuhan Tri Adnyana ini hanya mampu mencetak enam angka di kuarter keempat.

Garuda Bandung memulai seri kedua NBL dengan hasil bagus. Dalam pertandingan pertama di Solo, Minggu (8/91), Garuda menang atas NSH GMC Riau.

Menghadapi NSH GMC Riau yang di atas kertas memang berada di bawahnya, Garuda Speedy Bandung menang telak 82-35. Terkecuali Teddy Febyanto, semua pemain Garuda berhasil mencetak angka.

Kembali diperkuat oleh Max Yanto, para pemain NSH GMC terlihat lebih bersemangat dan mampu mengimbangi Garuda di kuarter pertama. Max yang tampil empat menit di kuarter pertama hampir melakukan dua kali slam dunk jika tidak dihalangi oleh Vinton Nolland yang terpaksa melakukan foul. Garuda sendiri terlihat tetap tenang dan langsung unggul 18-11 di akhir kuarter pertama. 

Pada kuarter kedua, permainan NSH GMC tidak banyak berubah. Mereka kesulitan menembus pertahanan solid Garuda. Hanya Reza Wongkar yang cukup agresif menambah angka. Sebaliknya, Garuda melalui Wendha Wijaya sebagai pengatur serangan dapat dengan mudah menghancurkan pertahanan NSH GMC. Dari 41 poin Garuda di akhir kuarter kedua, 20 di antaranya dihasilkan dari paint area.

Merasa sangat di atas angin, Pelatih Garuda, Wan Amran memberi kepercayaan kepada dua pemain debutan mereka, Aya Sumampouw dan Dhiya Ulhaq untuk lebih banyak mengeksplorasi lapangan. Meskipun belum banyak mencetak angka keduanya mulai padu dengan para seniornya. Kuarter ketiga ditutup dengan skor sementara 63-29. 

Hanya mampu mencetak tujuh angka di kuarter ketiga dan tidak mampu membendung 22 poin Garuda, NSH GMC semakin tenggelam di kuarter terakhir. Tim asuhan Tri Adnyana ini hanya mampu mencetak enam angka di kuarter keempat.