Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sosoknya simpel, kalem, namun teliti. Cocok dengan latar belakang pendidikan finance di University of Pittsburgh Katz Graduate School of Business, AS. Handy Purnomo Soetedjo, bersama dengan Erick Thohir, adalah part owner klub NBA Philadelphia 76ers, yang sedang merajai divisi Atlantik musim 2011/12.
BOLA sangat beruntung bisa mewawancarai Handy di kantor yang nyaman di gedung Energy, Jakarta. Sebab, ini adalah wawancara resmi pertama sebuah media dengan Handy, bapak dua anak yang suka menjadi orang di balik layar.
Apa yang menjadi latar belakang mengambil saham Philadelphia 76ers?
Saya memiliki latar belakang pebisnis. Maka, alasan saya adalah bisnis dan mendapatkan keuntungan. Saya juga ingin melihat chemistry dari orang yang menawari pengambilan 76ers. Ternyata cocok sehingga kami meneruskan pembicaraan bisnis.
Saya dan Erick memang punya idealisme ada orang Indonesia masuk ke NBA, lalu membawa basket ke Asia, dan dibesarkan di Indonesia. Kami juga masih menyimpan idealisme membangun stadion bola basket sebanyak mungkin di kantong-kantong bola basket di Tanah Air. Kami ingin bola basket berkembang di Indonesia.
Optimistis bola basket berkembang di Indonesia?
Harus optimistis. Saya belajar dari Amerika. Olah raga terpopuler di AS adalah american football, namun olah raga masyarakat adalah bola basket. Mengapa basket? Sebab murah dan tidak perlu biaya banyak. Nah, kalau lapangan basket banyak ditemui di kantong-kantong basket Tanah Air, itu akan memudahkan perkembangan cabang olah raga ini. Saya tidak bermimpi kita bisa mengalahkan popularitas sepak bola, namun kita berusaha mendekati bulu tangkis.
Apakah itu bisa diakomodasi lewat mendirikan Indonesia Sports Venture?
Indonesia Sports Venture itu didirikan untuk membawa nama Indonesia ke panggung NBA. Ternyata, kita dipercaya. Program kita selanjutnya adalah bisa membawa Indonesia menjuarai ASEAN Basketball League di tahun 2012 ini. Dan yang pasti kita berharap agar ada wakil tambahan dari Indonesia di ABL. Semakin banyak kita bermain di ajang internasional, pasti akan sangat baik untuk kompetensi pebasket Indonesia.
Kenapa pilihan ke 76ers?
Saat itu yang on sale adalah 76ers dan Atlanta Hawks. Namun sejarah 76ers lebih bagus dari Hawks.
Prosesnya susah apa tidak?
Prosesnya mulus. Yang agak lama adalah mereka mengecek data pembeli dengan sangat detil. Mereka pun mengecek darimana uang untuk membeli 76ers, sebab jangan sampai diperoleh dari penjualan obat terlarang dan pencucian uang. Harus ada jaminan dari bank bahwa uang kita benar-benar halal. Riwayat organisasi bola basket saya juga dicek. Mereka memang tidak mudah percaya.
Apa target 76ers dengan aroma Asia?
Kita ingin 76ers menjadi juara NBA. Target kita tahun ini kita melewati putaran kedua play-off. Musim depan kita ingin ke final wilayah Timur. Selain juara, kita pun ingin mendapatkan keuntungan. Memang tahun lalu masih rugi, untuk musim ini kami berharap break even.
Kontribusi Wawancara dan Foto: Bobby Arifin