Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Vokal Menolak Kwame Brown

By Eko Widodo - Jumat, 20 Januari 2012 | 07:40 WIB
Handy Soetedjo, bersama Erick Thohir menolak Kwame. (Bobby Arifin)

Intuisi tajam Handy Soetedjo sebagai ahli keuangan tak disangsikan lagi. Apalagi ia sangat menggemari bola basket sejak kecil. Karena itu, ketika manajemen Philadelphia 76ers ingin membeli center Kwame Brown, sebagai board of director, ia dan Erick Thohir langsung menolak.

“Memang ada prosedur penyampaian usulan. Ketika ada rencana membeli Kwame, kami menyarankan agar pembelian tersebut ditinjau kembali,” tegas pengusaha batubara yang pernah menjadi bankir di Standard Chartered Bank ini.

“Kami bilang rekrutmen Kwame tidak cocok dengan angka bayaran yang diminta. Dari analisis statistik, ia meminta gaji terlalu tinggi untuk skill yang dimiliki,” ungkap penggemar masakan sate kerbau dan soto ini. Manajemen 76ers akhirnya membatalkan pembelian Kwame.

Dalam perjalanan waktu, naluri Handy dan Erick menolak Kwame sangat tepat sebab Kwame ternyata diambil oleh Golden State Warriors senilai 7 juta dolar AS untuk setahun. Belum genap sebulan bermain, Kwame cedera otot di dada dan harus absen selama 3 bulan!

“Kalau melihat skill pemain, kami mengerti,” ungkap penggemar klub Manchester United ini.

Board of Director 76ers pun berbicara langsung kepada pelatih kepala Doug Collins dalam menghadapi musim 2011/12. Philadelphia 76ers harus memaksimalkan slogan ‘Passionate, Intense, dan Proud.’

“Kami bicara langsung tentang semangat. Kami berharap Doug menekankan ketiga slogan itu kepada tim,” kata pria kelahiran 9 Mei ini.

Sudah mengusulkan menambah pemain baru? “Belum. Namun, kalau bisa dapat Dwight Howard, pasti sangat bagus untuk 76ers ha-ha-ha,” ungkap Handy yang menargetkan 76ers tidak merugi di musim ini.