Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Inilah Penyebab Skuad Madrid Diberitakan Terpecah

By Arnoldi - Rabu, 25 Januari 2012 | 10:25 WIB
Jose Mourinho dan Sergio Ramos. (Getty Images)

2 Real Madrid dari Barcelona di leg pertama babak perempat final Copa del Rey pada Rabu (18/1) berbuntut panjang. Dari laporan yang dilansir Marca, kekalahan itu memunculkan friksi antara Jose Mourinho dengan Sergio Ramos dan Iker Casillas.

Menurut laporan yang dirilis Marca tersebut, Jose Mourinho menuduh Ramos dan Casillas mengkhianatinya di depan pers Spanyol usai laga sengit itu. Dalam hal ini, Casillas menyalahkan buruknya penjagaan pemain bertahan Madrid dalam menghadapi bola-bola mati sebagai penyebab kekalahan atas Barca. Sedangkan Ramos memberi komentar menyoal insiden Pepe dan Lionel Messi.

Awal mula friksi itu sendiri terjadi saat latihan resmi pada Jumat (20/1) waktu setempat. Ketika itu Mourinho memarahi ramos dengan kata-kata, "Kalian semua membunuh saya di depan jurnalis di mixed zone."

"Tidak bos, Anda hanya membaca apa yang dipublikasikan pers, bukan semua yang kami katakan," sahut Ramos membela diri.

Mou kemudian merespon, "Tentu saja karena kalian pemain-pemain Spanyol adalah juara dunia, teman dan media massa melindungi kalian, seperti kiper (Casillas)."

Casillas, yang tak jauh dari lokasi cekcok antara Mourinho dan Ramos serta mendengar ucapan pelatih asal Portugal itu, menimpali, "Bos, Anda mengatakan sesuatu tentang kami, ya."

Tak mengacuhkan Casillas, Mourinho melanjutkan "ceramahnya" pada Ramos, "Di mana kamu di saat gol pertama (yang dicetak oleh Carles Puyol)?"

"Menjaga Pique," jawab Ramos. Mourinho langsung menjawab, "Kamu seharusnya menjaga Puyol."

Puyol sendiri dijaga Pepe pada pertandingan yang berlangsung di Santiago Bernabéu tersebut. Saat itu Ramos melakukan switch dengan Pepe, dari yang awalnya menjaga Puyol menjadi penjaga Gerard Pique.

"Dia (Puyol) dan Pique melakukan blok dengan screens untuk menciptakan ruang antara mereka. Karena itu, kami memutuskan melakukan switch," ujar Ramos menjelaskan apa yang terjadi.

"Lalu apa? Jadi sekarang kamu mencoba menjadi pelatih?" sahut Mourinho ketus.

"Tidak, tapi tergantung pada situasi, kita memang perlu melakukan switch. Dan, Anda tak pernah menjadi pemain profesional sehingga Anda tak tahu hal itu terkadang perlu dilakukan," kata Ramos membalas pernyataan ketus bosnya.

Atas insiden itu, berkembanglah berita yang mengatakan Mourinho sering "pilih kasih" pada anak asuhnya. Pelatih asal Portugal itu dikabarkan memberikan perlakuan khusus pada pemain asal negaranya. Sedangkan untuk pemain dari negara lain, Mourinho dirumorkan tak begitu ambil peduli. Lebih jauh lagi, skuat Madrid kemudian dikabarkan terpecah antara pemain asal Spanyo, Portugal, dan dari negara lain akibat perlakuan Mourinho tersebut.