Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kei Nishikori tidak perlu berkecil hati setelah disingkirkan Andy Murray di perempat final Australia Terbuka. Nishikori justru harus berbesar hati karena ia telah membanggakan Asia dengan melaju hingga babak delapan besar. Kekalahan itu akan menjadi pelajaran berharga bagi petenis asal Jepang itu untuk menatap masa depan yang lebih baik.
Sebelum pertandingan melawan Murray yang berlangsung di Rod Laver Arena, Selasa (24/1), Nishikori justru telah mencetak sejarah bagi tenis Jepang. Pria berusia 22 tahun itu menjadi orang Jepang pertama yang mampu menembus delapan besar turnamen berskala grand slam dalam 80 tahun terakhir.
Keberhasilan itu dipastikan akan mendongkrak posisi Nishikori dalam ranking ATP dari urutan 24 menembus masuk deretan elit 20 besar dunia. Tidak hanya itu, pamor Nishikori juga melejit dari hanya sekedar petenis standar Asia menjadi petenis elit dunia.
"Sungguh merupakan berita yang luar biasa bagiku karena target awal saya menembus urutan 20 besar dunia. Saya tidak percaya bisa cepat mencapai posisi itu. Saya pikir untuk menembus posisi 20 besar dunia baru bisa saya raih dalam dua bulan kedepan," kata petenis kelahiran Matsue, Jepang itu kepada Reuters.
Peningkatan level permainan Nishikori terlihat sepanjang perhelatan Australia Terbuka ini. Sebelum masuk perempat final, pemuda yang kini menetap di Florida, Amerika Serikat itu terlebih dahulu menumbangkan petenis kaya pengalaman yang juga unggulan keenam, Jo-Wilfried Tsonga di putaran keempat. Kemenangan itu membuat ia diperhitungkan saat akan melawan Murray di babak semifinal. Sayang, langkah Nishikori terhenti ditangan petenis unggulan keempat itu dengan skor 6-3 6-3 6-1.
Awal bagus bagi Nishikori di tahun ini. Keberhasilannya di tanah Australia melahirkan prediksi kariernya bakal mengkilap dalam tahun ini. Petenis berjuluk Air Kei itu yakin ia akan mencapai puncak penampilan pada usia pertengahan 20-an tahun. Untuk mencapai level tertinggi penampilan, Nishikori harus terus meningkatkan teknik permainan dan ketahanan fisik.
"Secara fisik untuk mencapai puncak daya tahan tubuh yakni pada usia 25 atau 26 tahun. Hal itu tentu berbeda dengan negara lain. Saya masih akan terus berkembang," ucap petenis kelahiran 29 Desember 1989 itu. "Saya merasa senang dengan kondisi tubuhku saat ini," tambahnya.
Bakat besar Nishikori telah terlihat sejak masih duduk di bangku sekolah. Ketika berusia 18 tahun, Nishikori telah merebut gelar juara turnamen Delray Beach. Kini, dengan kekalahan yang ia derita dari pentenis top dunia, maka akan menjadikan hal itu sebagai sebuah pengalaman berharga demi kemajuan kariernya ke depan.
Maju Terus, Kei!