Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
91.
Pertarungan sengit sudah terjadi sejak awal pertandingan. Setelah kedua tim saling kejar mengejar angka dan menerapkan permainan cepat hingga kurang lebih 11 menit, Clippers leading 27-25 di akhir kuarter pertama. Kemudian mereka kembali memimpin satu bola di kuarter kedua yang berkesudahan 51-49.
Tensi pertandingan semakin memanas di kuarter ketiga. Dalam kuarter yang dimenangi Clippers dengan 71-68 itu, sempat terjadi pertikaian kecil antara DeAndre Jordan dan Metta World Peace alias Ron Artest. Bintang anyar Clippers, Chris Paul, juga sempat terlihat geram ketika kepalanya dipegang oleh Pau Gasol.
Alur pertandingan di kuarter keempat tak kalah seru dibanding tiga kuarter sebelumnya. Lakers dan Clippers kembali bersaing ketat, hal itu terlihat dari selisih angka kedua tim yang tak pernah lebih dari empat poin. Tapi setelah World Peace melepaskan three point di menit 3:30, Lakers menemukan momentum untuk bangkit. Mereka menambah 17 poin untuk menyalip tim tamu dan akhirnya menyudahi pertandingan panas tersebut dengan skor 96-91.
Bryant menjadi pendulang angka tertinggi dengan koleksi 24 poin dan tujuh rebound. Namun, World Peace-lah yang pantas diberi kredit dalam gim hari itu. Meski hanya mengumpulkan tiga poin dan tujuh assist, ia menjadi sosok penting bagi Lakers dalam mengejar defisit poin di kuarter keempat.
Partai yang berlangsung di Staples Center tersebut sekaligus menjadi ajang balas dendam buat Lakers. Sebab, pada 14 Januari lalu, mereka dikalahkan Clippers dengan skor 94-102. Bryant dkk. juga dua kali dikalahkan sang rival sekota dalam pertandingan pramusim di bulan Desember lalu.