Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pemain Kampung Tantang Pemain Profesional

By Arnoldi - Selasa, 31 Januari 2012 | 14:38 WIB
Pablo Infante (AP)

Pemain liga tarkam melawan pemain liga profesional. Itulah ungkapan yang cocok untuk menggambarkan laga antara Mirandes versus Athletic Bilbao di babak semifinal Copa del Rey, Rabu (1/2).

Mungkin ungkapan itu terlalu kasar. Tetapi, begitulah kenyataannya. Mayoritas pemain Mirandes bukanlah pemain profesional. Banyak di antara mereka menjadi pesepak bola sebagai pekerjaan sampingan, alias tidak benar-benar penuh seperti pesepak bola profesional.

Contohnya saja Pablo Infante. Kapten Mirandes itu merupakan seorang karyawan Bank Caja Circulo di luar jam latihan dan jadwal pertandingan. Hanya beberapa pemain seperti César Caneda dan Raúl García Fernández yang bisa dikatakan pemain profesional.

"Meski telah menjadi pusat perhatian, kami tetaplah sekumpulan pemain kampung. Kami tetap rendah hati dan mencoba tidak terpengaruh sorotan media," kata Infante, seperti yang dimuat AP.

Walau demikian, Mirandes telah memberikan kejutan di sepak bola Spanyol, terutama Copa del Rey musim ini. Mereka tak hanya menyingkirkan klub-klub tradisional La Liga semisal Villarreal, Racing Santander, dan Espanyol, tapi juga berhasil mencapai semifinal Copa del Rey untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.

Itu belum apa-apa. Pencapaian Mirandes yang paling istimewa adalah menjadi sebagai satu-satunya klub Divisi III yang berhasil lolos ke babak empat besar kompetisi domestik setelah Figueres pada 10 tahun lalu dan Deportivo Logrono pada 1931.

"Kami sedang membuat sejarah," lanjut Infante.

Prestasi Mirandes di Copa del Rey musim ini sendiri berdampak cukup besar bagi Miranda de Ebro di Provinsi Burgos, Castilla y Leon, kota yang menjadi basis Mirandes. Kota yang berada di Utara Spanyol itu mendadak mencuat di media massa Eropa. Itu seolah-olah memberi penduduk Miranda de Ebro, yang kini terguncang akibat krisis ekonomi Eropa, angin segar.

"Kami sukses menempatkan Miranda de Ebro di peta. Kota ini tengah menghadapi krisis pengangguran yang parah jadi kami sangat terhormat bisa bermain untuk memberikan sebentuk kegembiraan bagi para pendukung kami," sambung pemain belakang Mirandes, Cesar Caneda.

Kini, Mirandes menatap target yang lebih besar lagi. Mereka ingin mencapai partai puncak sehingga bisa bermain dengan pemain-pemain top Spanyol dan memberi rakyat Miranda de Ebro sebuah kebanggan.

"Kami tidak ingin berhenti hingga di sini (semifinal). Kami akan berusaha menciptakan hasil sebaik mungkin. Jadi, kita lihat saja apakah kami bisa melakukannya," tutup Infante.