Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Masry kontra Al-Ahly di kota Port Said pada Rabu (1/1) berbuntut pajang. Akibat insiden tersebut, Federasi Sepak Bola Mesir (EFA) menangguhkan segala ajang sepak bola di negara sejuta piramida itu untuk sementara waktu.
Penangguhan semua ajang sepak bola itu dilakuka EFA untuk mencegah memanasnya situasi dalam negeri akibat insiden tersebut dan insiden serupa yang juga mungkin terjadi. Selain itu, EFA juga menetapkan tiga hari berkabung sebagai bentuk penghormatan pada orang-orang yang menjadi korban di tragedi nahas tersebut.
"Federasi Sepak Bola Mesir memutuskan untuk menghentikan liga hingga divisi paling bawah untuk waktu yang tidak ditentukan setelah kekerasan yang terjadi di pertandingan antara Al Masry dan Al-Ahly, yang merupakan kejutan tragis di dunia olah raga pada umumnya dan pada sepak bola khususnya," tulis pernyataan resmi EFA, seperti yang dilansir Sky Sport.
"Federasi Sepak Bola Mesir juga mengumumkan hari berkabung selama tiga hari mulai Kamis (2 Februari 2012) hingga matahari tenggelam pada hari Sabtu (4 Februari 2012) sebagai penghormatan pada orang-orang yang menjadi korban pada insiden kekerasan yang terjadi saat pertandingan antara Al Masry dan Al-Ahly," sambung pernyataan resmi tersebut.
Insiden yang memakan korban 72 orang tewas tersebut tercatat menjadi tragedi paling tragis di dunia sepak bola Mesir sampai saat ini. Tak hanya itu, kerusuhan yang menyebabkan ratusan orang terluka tersebut juga menjadi insiden terburuk dan mematikan di dunia sepak bola sejak insiden yang terjadi di partai Guatemala versus Kosta Rika pada 1996 lalu.