Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mantan Ketua Umum PSSI, Agum Gumelar, menolak dicalonkan kembali menjadi Ketua Umum PSSI yang akan ditentukan dalam Kongres Luar Biasa (KLB) yang akan diselenggarakan oleh Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia (KPSI) 21 Maret mendatang.
Upaya KPSI untuk menjatuhkan Ketua Umum PSSI saat ini, Djohar Arifin Husin, sudah sampai pada tahap mencari kandidat Ketua Umum PSSI baru yang akan dipilih dalam KLB yang akan mereka selenggarakan Maret mendatang.
Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan sudah dibentuk untuk melakukan verifikasi terhadap kandidat Ketua Umum PSSI yang baru. Pendaftaran calon Ketua Umum PSSI pun sudah dibuka hingga 16 Februari mendatang.
Kendati cukup kecewa dengan perkembangan sepak bola Indonesia yang semakin terpuruk dengan adanya konflik di kepengurusan PSSI, Agum Gumelar yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum PSSI menolak jika namanya kembali diusung untuk memimpin induk organisasi sepak bola Indonesia itu. Baginya, saat ini ia hanya ingin berperan mencari figur yang baik untuk memajukan sepak bola Indonesia.
"Terimakasih jika ada harapan atau ada keinginan seperti itu, tapi saya merasa itu sudah menjadi masa lalu saya. Keinginan itu akan saya wujudkan dalam peran dan partisipasi saya dalam mencari figur yang baik ke depan. Jangan saya yang dicalonkan karena saya sudah milik masa lalu," ungkap Agum kepada wartawan, Rabu (8/2) siang WIB.
Hingga kemarin, Selasa (7/2), sudah ada tiga nama yang mencalonkan diri menjadi Ketua Umum PSSI, antara lain Ketua Pengprov PSSI DKI Jakarta, Hardi Hasan, mantan manajer PSM Makassar, Diza Rasyid Ali, dan Kurnia Utama yang didukung oleh Pengprov PSSI Bengkulu.