Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Lampard Bela Villas-Boas

By Parlindungan Siahaan - Selasa, 14 Februari 2012 | 21:50 WIB
Frank Lampard (Christof Koepsel/Getty Images)

Boas. Akan tetapi, gelandang pujaan Stamford Bridge, Frank Lampard, menegaskan bahwa pemain juga layak disalahkan atas rangkaian hasil buruk yang diperoleh Chelsea.

Andre Villas-Boas didaulat sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas kekalahan Chelsea dari Everton. Sejak kekalahan itu, pemilik klub, Roman Abramovich kini mengunjungi Cobham hampir setiap hari untuk 'menginspeksi' latihan para pemain. Menanggapi hal itu, Lampard menegaskan seharusnya para pemain-lah yang melakukan instropeksi diri setelah menampilkan performa buruk di Goodison Park.

"Kinerja yang buruk dari awal hingga akhir pertandingan. Bila Anda datang ke Everton, mereka akan melawan, menekan, dan membuat semuanya menjadi sulit. Sayangnya, kami tidak bereaksi dengan baik atas hal tersebut. Kami bermain di bawah standar dan hanya bisa meminta maaf kepada fans yang datang ke Everton atas penampilan mengecewakan tersebut," jelas Lampard.

Andre Villas-Boas tampaknya kesulitan meramu skuadnya karena sedang dalam proses transisi dari pemain tua ke pemain muda. Hal itulah yang disebut-sebut menjadi penyebab kemunduran grafik permainan Chelsea belakangan ini. Akan tetapi, Lampard bersikeras menolak anggapan tersebut dan memperingatkan rekan-rekannya agar melupakan hasil buruk di Everton dengan mengalahkan Napoli dalam ajang Liga Champions, Rabu (21/2).

"Dari awal musim, kami berjuang untuk memenangkan liga. Sekarang, kami hanya berusaha untuk memperebutkan posisi ke-4. Menyakitkan, tapi kami harus segera bereaksi. Kami sekarang sedang berada dalam periode yang buruk, tapi seluruh pemain harus berjuang mengatasi hal ini."

"Siapapun yang diturunkan, mereka harus bermain dengan standar yang ditetapkan oleh klub. Jika permainan kami melawan Napoli sama seperti saat melawan Everton, berarti kami memberikan kesulitan bagi diri sendiri," lanjutnya.

Abramovich sendiri tampaknya tidak akan segera memecat Villas-Boas, meski saat ini The Blues tertinggal 17 poin dari pemimpin klasemen, Manchester City. Secara virtual, Chelsea tidak lagi berpeluang menjadi juara liga, dan peringkat ke-4 menjadi syarat minimal jika Villas-Boas masih ingin berada di Stamford Bridge. Mungkin, Abramovich berharap kunjungannya ke Cobham setiap hari dapat meningkatkan moral para pemain Chelsea. Hal ini terbukti berhasil ketika dua tahun lalu Abramovich juga selalu mendatangi markas latihan Chelsea setelah The Blues tersingkir di Liga Champions oleh Inter Milan. Hasilnya? Chelsea meraih double winner dengan menjuarai liga dan Piala FA.