Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Seorang pebasket Amerika keturunan Asia menjadi kunci penyelamat pelatih New York Knicks, Mike D'Antoni. Enam kemenangan beruntun yang dikontribusikan Jeremy Lin, sekaligus mengamankan kursi pelatih D'Antoni.
Sebelum kedatangan Jeremy Lin dari D-League, kursi D'Antoni sangatlah panas. Bahkan, banyak menyebut usai Super Bowl 2012, D'Antoni akan diganti dari pelatih.
Namun, di saat yang tepat ia memilih Jeremy Lin sebagai point guard utama Knicks. Peringkat Knicks pun melesat pesat.
Pertandingan vs Toronto Raptors, Rabu pagi WIB, terasa seperti final NBA saja. Untuk kedua kali dari 13 gim kandang Raptors, penonton Air Canada Center full house. Komunitas Cina di Toronto dan Komunitas Taiwan di Kanada mengirimkan fan mereka nonton ke stadion.
"Aha, apakah ini sudah di babak play-off?" tanya Mike D'Antoni di depan para wartawan usai pertandingan. "Jeremy memberikan sesuatu yang berarti bagi Knicks dan saya."
PR Raptors pun sampai membatasi akreditasi untuk para wartawan sebab animo wartawan keturunan Cina di Kanada untuk hadir, sangat tinggi.
"Kemenangan demi kemenangan Knicks sekaligus mengamankan kontrak Mike. Ia, bahkan mengantongi peluang mendapatkan perpanjangan kontrak," ungkap sebuah sumber seperti dikutip New York Times.
Banyak keraguan apakah ia bisa bekerja sama dengan Carmelo Anthony (masih cedera) dan Amar'e Stoudemire. Namun, kerjasama pick n roll dengan Amar'e sepanjang gim lawan Raptors, menjadi garansi kerjasama mereka.
"Lin adalah point guard hebat. Ia mengingatkan saya pada Steve Nash. Ia sangat memuaskan," kata Amar'e usai pertandingan.
Carmelo pun mengutarakan bahwa ia bisa bermain dengan Lin. "Saya bisa mengikuti iramanya," kata Melo seperti dikutip ESPN.
Klop sudah. Skuad Knicks menuju langit tertinggi.