Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
baru ini. Menanggapi kritikan fan I Nerazzuri itu, presiden Inter, Massimo Moratti, mengaku ia harus menjual dua pemain pilar timnya itu karena keadaanlah yang memaksa demikian.
Menurut Moratti, ia menjual Eto'o dan Motta bukan karena mendapat tawaran menarik dari klub lain atau karena hubungan pribadi. Sebaliknya, Moratti mengaku kalau kedua pemain itu meninggalkan Giuseppe Meazza karena Inter tak bisa lagi mencegah mereka untuk pergi.
"Saya juga fan Inter. Jika pemain tertentu dijual, maka itu karena kondisi kala itu tak mengizinkan lagi bagi kami untuk mempertahankan mereka. Tidak ada yang dilakukan karena ada kesempatan atau karena afeksi. Kami selalu memperhitungkan apa yang dibutuhkan tim saat itu," kata Moratti menjelaskan alasan penjualan Eto'o dan Motta di Corriere della Sera.
Di sisi lain, Moratti juga menolak anggapan kalau ia beserta jajaran petinggi Inter telah melakukan kesalahan dengan menjual Eto'o dan Motta. Menurut taipan minyak asal Italia itu, ia dan manajemen Inter mungkin melakukan beberapa kesalahan kecil beberapa waktu silam, tapi tidak untuk kali ini.
"Masalahnya selama ini kita terbisa menemukan pemain yang langsung cocok dengan mekanisme tim. Sepak bola bukanlah matematika dan strategi. Terkadang hal baru yang Anda perbuat tak memberikan hasil yang Anda inginkan."
Meski demikan, tak bisa dipungkiri kalau Inter kini tampil terseok-seok sepeninggal Eto'o dan Motta. Penampilan mereka naik turun. Bahkan I Nerazzuri hanya mampu memetik satu poin dalam lima pertandingan terakhir mereka di Serie A. Akibatnya, Inter kini terpaku di peringkat kelima dengan raihan 36 poin, atau tertinggal sebelas poin dari AC Milan di puncak klasemen sementara.