Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
0.
Kemenangan itu dipetik tentu bukan tanpa sebab. Singo Edan memang tampil dengan sangat meyakinkan sejak laga dimulai. Mereka langsung menekan dan sesekali menebar ancaman. Namun, upaya yang dilakukan para punggawa tim berjuluk Singo Edan itu tak berlangsung lama, pasalnya, seiring waktu berjalan PSPS bangkit dan memberi perlawanan.
Tapi perlawanan yang diberi PSPS tetap tak menghentikan langkah Arema. Singo Edan pun lebih dulu dihampiri peluang di babak pertama. Satu di antaranya didapatkan oleh sang striker, Marcio Souza pada menit ke-12. Sayang, bola hasil sepakan keras Marcio masih bisa diamankan oleh kiper PSPS, Fance Hariyanto.
Tak hanya sampai di situ. Beberapa peluang juga terus menghampiri kubu Arema. Satu di antaranya bahkan berakhir menjadi gol setelah bola umpan sepak pojok dimanfaatkan dengan baik oleh Dicky Firasat pada menit ke-21. Sayang, gol yang bertahan hingga turun minum itu harus dibayar mahal oleh kubu Arema. Ya, gol itu juga mengantarkan Dicky ke ruang perawatan akibat berbenturan dengan kepala salah satu bek PSPS.
Setelah mengganti Dicky dengan Agung Suprayogi, Arema tetap tak mengendurkan serangannya. Hal itu bahkan ditunjukkan hingga babak kedua berjalan. Hasilnya, sebiji gol bisa kembali diciptakan kubu Singo Edan. Gol itu dicipta Arif Aryanto pada menit ke-52 dengan memanfaatkan kegagalan sang kiper PSPS, Fance mengamankan bola sodoran Marcio Souza. Skor berubah 2-0.
Situasi itu tampak mengangkat motivasi kubu tuan rumah. Dengan semangat yang tinggi, Arema bahkan nyaris menggetarkan gawang PSPS untuk ketiga kalinya. Namun, bola hasil sepakan Agung masih bisa diselamatkan tiang gawang PSPS. Hingga laga berakhir skor 2-0 tetap bertahan dan memastikan Arema memetik kemenangan di lanjutan ISL.
Dengan kemenangan itu, Arema pun naik satu tangga ke tempat ke-17 dengan 10 poin. Menggusur sekaligus memaksa Persiram Raja Ampat terjerambap ke dasar klasemen.