Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, mengaku mengetahui adanya rencana penggulingan dirinya sejak terpilih sebagai Ketua Umum PSSI di Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 2011 yang diadakan di Solo, 9 Juli 2011 lalu.
Situasi persepakbolaan Indonesia saat ini terus memanas dengan munculnya Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia (KPSI) yang dibentuk oleh lebih dari 2/3 anggota PSSI yang menyampaikan mosi tak percaya pada kepengurusan PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin Husin dan meminta diadakan KLB. Bahkan KPSI akan menyelenggarakan KLB di saat PSSI akan menyelenggarakan Kongres Tahunan di Palangkaraya, 18 Maret 2012.
KLB yang diusung KPSI itu rencananya akan memilih Komite Eksekutif PSSI periode 2012/2016, termasuk Ketua Umum PSSI dan Wakil Ketua Umum, yang artinya KPSI akan memilih pengurus PSSI baru yang akan menggantikan pengurus PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin Husin.
Namun, Djohar Arifin mengaku dirinya sudah mengetahui adanya kelompok yang ingin menggulingkannya dari posisi Ketua Umum PSSI, bahkan sejak ia baru terpilih menjadi Ketua Umum PSSI di KLB PSSI 2011 yang diadakan di Solo, Juli 2011.
"Saya tahu sudah disiapkan rencana penggulingan pada hari pemilihan oleh kelompok yang tidak ingin ada sebuah perubahan dalam persepakbolaan Indonesia," ujar Djohar saat menjadi pembicara Seminar sepak bola di Universitas Nasional, Jakarta, Selasa (21/2).
"Hasilnya, segala sesuatu yang dilakukan oleh pengurus PSSI seolah negatif. Bahkan berbagai kontroversi sengaja dimunculkan yang terkesan diakibatkan oleh sikap PSSI. Ada semangat untuk menjatuhkan kami. Jadi berbagai persoalan terus dibesar-besarkan," lanjutnya.