Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
tanggung, mereka mengklaim menangguk laba 49.5 juta pound dalam enam bulan terakhir. Walau demikian, manajemen Si Gudang Peluru tampaknya masih pelit dalam berbelanja pemain.
Keuntungan setara 713 miliar rupiah lebih itu mereka dapat setelah melepas pemain andalannya, Cesc Fabregas ke Barcelona dan Samir Nasri ke Manchester City, dengan harga fantastis pada bursa transfer musim panas lalu. Selain itu neraca keuangan Arsenal juga mencatat angka yang cukup fantastis, yaitu 115 juta pound.
Laporan keuangan itu tentu membuat fan Arsenal bermimpi klub kesayangannya itu akan berbelanja pemain dengan status bintang pada bursa transfer musim panas nanti. Hal itupun tak dibantah chief executive Ivan Gazidis. Namun, ia tak mau menjanjikan hal yang muluk-muluk.
"Kami punya neraca keuangan yang sehat sebesar 115 juta pounds dalam setengah tahun. Tapi, penting juga untuk dimengerti bahwa semua uang itu tak hanya untuk transfer. Kami juga butuh dana untuk menjalankan klub, gaji para pemain, dan yang lainnya," tutur Gazidis di Soccernet.
"Kami juga harus menyimpan sebagian dana untuk berjaga-jaga ketika sesuatu tidak berjalan sesuai rencana. Kami punya uang, tapi kami tidak ingin menyebut nama pemain yang diincar, dan ada alasan mengapa kami tidak ingin menyebutnya karena itu akan memengaruhi posisi tawar kami. Kami harus berinvestasi secara efisien," pungkasnya.
Dari hasil penjualan pemain pada bursa transfer musim panas lalu, pemasukan Arsenal sendiri sebenarnya menyentuh angka 63 juta pound. Namun, jumlah itu menyusut setelah mereka berinvestasi sebesar 74,4 juta pound dalam bentuk belanja pemain baru dan perpanjangan kontrak serta menutupi kerugian sebesar 5,9 juta pound awal musim lalu.