Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Perang demi Sepak Bola yang Lebih Baik

By Benediktus Gerendo Pradigdo - Rabu, 29 Februari 2012 | 16:19 WIB
Iwan Setiawan (Arief Bagus/Bolanews)

Pelatih Persija Jakarta, Iwan Setiawan, menyatakan perang dengan ketidakjujuran dalam persepakbolaan Indonesia, terutama dalam urusan perwasitan. Hal itu dilakukannya demi persepakbolaan Indonesia yang jauh lebih baik.

Iwan Setiawan sempat menyatakan ingin mundur dari posisinya sebagai pelatih Persija Jakarta usai timnya bermain imbang tanpa gol dengan Persisam Putra Samarinda di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan Jakarta, Minggu (26/2). Hal itu dilakukannya sebagai bentuk akumulasi rasa kecewa terhadap kepemimpinan wasit yang tidak jujur dalam menjalankan tugasnya.

Namun, kini Iwan Setiawan telah kembali melatih Persija. Bujukan para pemain Macan Kemayoran dan janji manajemen Persija untuk mendukung niatnya memerangi kecurangan dalam sepak bola Indonesia membuatnya mau kembali.

Kini Iwan Setiawan menyatakan perang terhadap perwasitan di Indonesia jika kondisi yang sama seperti saat menjamu Persisam kemarin kembali terjadi. Pelatih Persija itu mengungkapkan bahwa ia hanya berusaha mengeluarkan pemikiran idealisnya tentang sepak bola Indonesia yang lebih baik.

"Saya sadar saya ini orang kecil, tidak seperti Rahmad Darmawan atau Jacksen F. Tiago. Tapi, berangkat dari idealisme saya sendiri, saya ingin persepakbolaan Indonesia menjadi lebih baik," ungkap Iwan Setiawan ketika ditemui di Pintu Merah SUGBK usai memimpin Persija melakukan sesi latihan, Rabu (29/2) pagi WIB.

"Saya mendengar ada satu rumor di sepak bola Indonesia yang tidak saya setuju. Ada pernyataan, 'Bang Iwan kan sudah lama menjadi pelatih, jadi seharusnya sudah paham dengan kondisi ini'. Itu yang tidak bisa saya terima dan ingin saya perbaiki," lanjut mantan pelatih Persikabo Bogor dan PSM Makassar itu.

Mengenai kondisi perwasitan, Iwan berpendapat seharusnya Indonesia mencontoh Cina yang baru-baru ini memenjarakan empat orang wasit, di mana salah satunya adalah Lu Jun, wasit yang pernah terlibat dalam Olimpiade 2000 dan Piala Dunia 2002. Lu pun dihukum penjara lima setengah tahun karena terbukti menerima suap untuk pengaturan skor tujuh pertandingan liga domestik di Cina.

"Wasit dari Cina saja yang pernah berkiprah di Piala Dunia akhirnya harus dihukum penjara karena bermain kotor di kompetisi negara mereka sendiri. Seharusnya memang seperti itu," tegas Iwan.

Iwan Setiawan mulai detik ini akan terus memperjuangkan kejujuran dan menyatakan perang terhadap kecurangan dalam dunia sepak bola Indonesia, terutama terkait wasit. Iwan berjanji bisa melakukan apa pun jika itu kembali terjadi, hanya saja apa yang akan dilakukannya tergantung situasi apa yang terjadi.