Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
10 dari Bahrain, Rabu (29/2) malam WIB. FIFA dikabarkan akan melakukan investigasi terhadap kepemimpinan wasit dalam pertandingan tersebut.
Indonesia secara mengejutkan kalah telak 0-10 dari Bahrain dalam laga terakhir Grup E Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Asia. Kekalahan ini membuat rekor kekalahan terbesar Indonesia berubah, di mana sebelumnya tercatat Indonesia kalah 0-9 dari Denmark di pertandingan persahabatan pada 1974.
Kekalahan telak itu membuat PSSI merasa ada kejanggalan dalam kepemimpinan wasit. Sebelum bertanding, semua mengetahui bahwa Bahrain harus mengalahkan Indonesia dengan skor minimal dengan selisih sepuluh gol dan catatan Qatar kalah dari Iran.
Berdasarkan itu semua, kecurigaan terhadap kepemimpinan wasit pun semakin terkuak setelah hasil pertandingan benar-benar berakhir 10-0 untuk keunggulan tim tuan rumah, di mana ada tambahan kecurigaan terkait dikartumerahnya kiper timnas Indonesia, Samsidar, saat laga baru berjalan tiga menit, dan diusirnya pelatih Aji Santoso dari bench tanpa peringatan terlebih dahulu.
Djohar Arifin yang hadir di Bahrain pun merasa timnas dirugikan oleh kepemimpinan wasit selama pertandingan berlangsung. Bahkan Ketua Umum PSSI itu pun mengakui timnas melakukan protes dalam laporan pertandingan agar FIFA melakukan investigasi terhadap kepemimpinan wasit dalam pertandingan tersebut.
"Selama wasit memimpin, banyak hal aneh terjadi dari pertandingan ini. Banyak penalti, pemaksaan kartu merah kepada penjaga gawang yang sebenarnya belum pantas dilakukan. Kemudian juga saat pelatih kita memberi instruksi di areanya, tapi tanpa peringatan diusir dari lapangan," kisah Djohar dalam keterangannya di Kantor PSSI, Jumat (2/3) sore WIB.
"Kita sungguh sangat kecewa dengan pertandingan tersebut. Bahkan kepengurusan Bahrain juga meminta maaf kepada saya atas kepemimpinan wasit. Saat turun minum saya turun ke ruang ganti untuk memotivasi pemain, dan mengingatkan kapten dan manajer untuk membuat nota protes dalam laporan pertandingan karena itu harus mereka yang melakukan, bukan pengurus federasi," lanjut Djohar.
FIFA pun bergeming terhadap masalah yang terjadi dalam pertandingan ini. Dalam situs resmi FIFA maupun AFC, badan sepak bola dunia dan Asia itu menyatakan akan melakukan investigasi terhadap pertandingan Kualifikas Piala Dunia 2014 itu. Respon FIFA pun disambut baik PSSI yang menyatakan terima kasih dan bertekad membantu jalannya proses penyelidikan.
"Kami sangat berterima kasih pada FIFA yang telah merespon protes keras Indonesia atas pertandingan ini. Protes ini sudah kita berikan pada pengawas pertandingan di akhir laga untuk dimasukkan dalam berita acara pertandingan. Terima kasih karena FIFA sudah cepat merespon," ungkap Djohar.
"Apa saja yang dibutuhkan untuk proses investigasi akan kita dukung. Karena kita yang meminta FIFA menyelidiki, jadi kita tak akan menghalangi apa pun yang mereka minta untuk keperluan penyelidikan," lanjut Ketua Umum PSSI itu.