Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
1.
Di laga itu, Arema sebenarnya bermain dengan sangat meyakinkan kendati tak mendapat dukungan penuh dari para suporternya. Buktinya, Singo Edan langsung mengambil inisiatif menyerang sejak laga dimulai.
Upaya yang dilakukan anak-anak Malang itupun akhirnya membuahkan hasil ketika laga berjalan 28 menit. Sebuah gol lewat tandukan Roman Chmelo dengan memanfaatkan umpan yang dilepaskan T.A. Musafri membuat Arema unggul 1-0.
Keunggulan itu membuat Arema di atas angin. Situasi itu juga yang coba dimanfaatkan Arema untuk mencipta gol tambahan. Tapi sayang, beberapa peluang yang tak menjadi gol.
Yang lebih mengenaskan, Arema harus menerima pil pahit. Salah satu beknya Gunawan Dwi Cahyo dikeluarkan wasit setelah terkena kartu merah pada menit ke-42. Kehilangan itupula yang membuat lini pertahanan Arema melemah. Puncaknya, gawang Arema kebobolan pada menit ke-62.
Yang lebih parah, gol itu bukan dicetak oleh pemain Ayeyawady. Gol itu justru dicipta Fariz Bagus, bek Arema, yang sebenarnya berusaha membuang bola umpan yang dikirim anak-anak Myanmar ke depan mulut gawang Arema.
Berbekal gol itupula, Ayeyawady bangkit. Mereka coba menekan guna menambah keunggulan. Namun, hingga laga berakhir tak satupun tercipta. Skor imbang 1-1 pun bertahan dan menutup laga.
Dengan hasil itu, kedua tim berada di posisi pertama dan kedua dengan satu poin. Hal ini terjadi karena dua tim penghuni Grup H lainnya: Kelantan (Malaysia) dan Navibank Saigon (Vietnam) baru akan berhadapan, Rabu (7/3) malam ini.