Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kekalahan telak yang diterima timnas Indonesia di babak Kualifikasi Piala Dunia memunculkan berbagai komentar. Tak hanya dari masyarakat, tapi juga dari dua orang penting di negara ini. Salah satunya Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono.
Dalam kesempatannya, SBY meminta PSSI untuk segera mengakhiri persoalan yang terjadi. Selain itu, presiden juga meminta PSSI untuk bersikap benar agar tidak melukai perasaan rakyat yang memang telah banyak menaruh harapan besar kepada timnas Indonesia di kancah internasional.
Apa yang disampaikan SBY itu, rupanya disambut baik oleh PSSI. Induk sepak bola Indonesia yang dipimpin Djohar Arifin Husin itu pun berencana menyelesaikan kisruh dengan cara mengajak klub-klub di ISL untuk berekonsiliasi.
Meski belum pasti, namun rencana yang akan dilakukan PSSI ditanggapi dingin oleh Tonny Aprilani. Ketua KPSI itu menyatakan upaya yang akan dilakukan tidak lain karena PSSI sedang berada di dalam tekanan. Tekanan yang menurutnya terjadi setelah Presiden dan Menegpora menanggapi kisruh yang berbuntut kekalahan telak Indonesia.
Namun hal itu dibantah oleh Saleh Mukadar. Deputi Sekjen PSSI itu menegaskan kalau PSSI tidak merasa tertekan. "Tidak juga," kata Saleh di Kantor PSSI, Rabu (7/3), menanggapi pernyataan di atas.
"Rencana untuk mengajak kembali klub-klub di ISL kami lakukan bukan karena kami mendapat peringatan dari pemerintah. Jauh sebelum pemerintah berbicara, kami sudah menawarkan rencana itu kepada klub-klub ISL."