Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
21 harus puas kembali menjadi runner-up. Kepastian itu diperoleh setelah anak asuh Widodo C. Putro takluk di tangan Brunei Darussalam di partai final turnamen Hassanal Bolkiah Trophy yang digelar di Stadion Nasional Hassanal Bolkiah, Jumat (9/3).
Sebenarnya, peluang Indonesia untuk memetik kemenangan sangat besar. Bahkan peluang tetap terbuka hingga laga babak pertama berakhir.
Namun apa daya, semangat Brunei begitu besar. Motivasi itupula yang pada akhirnya membuat Brunei bisa mencetak dua gol, sekaligus membawa Indonesia kembali gagal mengangkat piala.
Kegagalan tak dapat ditampik pastimembuat sebagian masyarakat Indonesia yang selama ini sudah memimpikan Indonesia meraih gelar, tertunduk lesu. Begitu juga dengan para skuad, tak terkecuali sang arsitek, Widodo C. Putro.
Dalam kesempatannya seusai laga, Widodo sendiri mengakui kalau Brunei bermain jauh lebih baik. "Padahal, saya sudah memotivasi pemain di kamar ganti. Saya berpesan kepada anak-anak, 'kalau ini kesempatan bagi kalian membuat sejarah'," kata Widodo. "Tapi, saya harus akui Brunei lebih baik, mereka sangat cerdik."
"Bukan bermaksud mencari alasan, tapi kita jelas kalah jam terbang dan pengalaman dibanding mereka. Pemain yang ada sekarang dipilih bukan lewat sebuah kompetisi. Tapi, mereka punya potensi."
Tapi, biar begitu, Widodo sangat mengapresiasi perjuangan anak asuhnya. Begitupun dengan Hasrul Azwar, manajer timnas Indonesia U-21. "Kita salut dengan perjuangan pemain. Mereka sudah berusaha semaksimal mungkin," terang manajer timnas sekaligus politisi partai PPP itu.