Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ketua Umum PSSI untuk masa bakti 2012 sampai 2016 sudah terpilih. Dialah anggota Komite Eksekutif di kepengurusan Djohar Arifin Husin yang dipecat lantaran dianggap melanggar etika keorganisasian PSSI, La Nyalla Mattalitti.
Dalam sebuah pemilihan yang dilakukan di Krakatau Room, Hotel Mercure, Jakarta, Minggu (18/3), La Nyalla memperoleh suara tertinggi sebanyak 79 suara. Ke-79 suara yang dikeluarkan para pemegang hak suara itupulalah yang membuatnya menjadi pimpinan PSSI versi KPSI.
Menanggapi hasil itu, La Nyalla sendiri mengaku bersyukur. Kendati begitu, dia tak menampik menjadi pimpinan induk organisasi sepak bola Indonesia tidak mudah. Namun hal itu tak membuatnya gentar. Hadangan apabila FIFA tak mengakuinya sebagai Ketua, terlebih keputusan yang keluar dalam KLB, bahkan akan dihadapi.
"Kita akan segera ke CAS dan Badan Arbitrase lewat KONI. Tugas kami sekarang melegitimasi hasil kongres ini. Kita akan membuktikan kalau KLB ini dihadiri peserta yang sah. Sebaliknya, kita akan menunjukkan di kongres Palangkaraya itu diikuti peserta yang caretaker dan bukan dipilih oleh anggota," kata La Nyalla.
Untuk hal itu, dalam waktu dekat ini PSSI di bawah pimpinan La Nyalla pun akan segera melakukan rapat Komite Eksekutif dengan wakilnya, Rahim Soekasah, dan kesembilan anggota Komek lainnya seperti Tonny Aprilani, Robertho Rouw, Erwin Dwi Budiawan, Hardi Hasan, Zulfadli, Djamal Aziz, Diza Ali, Ahmed Zaki Iskandar, dan La Siya.
"Di rapat Komek itu, kita akan berusaha agar pengurus terpilih mendapat legitimasi dari FIFA," terang mantan Ketua Pengprov PSSI Jawa Timur.