Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Di Matteo Tak Pernah Tusuk AVB dari Belakang

By Deny Adi Prabowo - Selasa, 20 Maret 2012 | 15:07 WIB
Roberto Di Matteo (Dean Mouhtaropoulos/ Getty Images)

Boas (AVB) menimbulkan tanda tanya. Penampilan Chelsea di tangannya memang tidak terlalu impresif, tapi banyak pihak menganggap pemecatan itu terlalu cepat. Muncul dugaan, Roberto Di Matteo dan pemain Chelsea gotong royong untuk mengkudeta pelatih asal Portugal itu.

Menanggapi rumor ini, Di Matteo yang dulu enam tahun bermain bagi The Blues menyatakan rasa respeknya kepada AVB. Ia juga menolak disebut-sebut sebagai otak di balik dipecatnya AVB dari Stamford Bridge.

"Dia manajer hebat dan saya selalu respek kepadanya. Saya selalu mengerahkan semua tenaga saya dan Andre tahu itu. Saya tidak pernah merencanakan sebuah konspirasi untuk menggusur dia, semua keputusan yang ia buat kemarin adalah keputusan kami bersama." 

"Saya tidak pernah menusuk Villas Boas dari belakang. Ketika seorang manajer gagal memberikan kemenangan wajarlah ia diganti, ini merupakan kejadian yang biasa di sepak bola. Saya turut sedih atas kepergian AVB, tapi saya pantas mendapatkan peluang ini. " kata pria kelahiran Swiss 41 tahun silam itu kepada Eurosport.

Manajer yang sempat menangani West Bromwich Albion selama dua tahun itu juga menyangkal ada beberapa pemain Chelski yang tidak mudah untuk ditundukkan manajer.

"Saya tidak tahu mana pemain yang mudah dikontrol manajer mana yang tidak. Menurut saya semua sama saja. Tentu saja di sebuah tim ada pemain dengan kepribadian yang kuat tapi itu wajar-wajar saja dalam sepakbola," tutup pelatih yang dulu pernah bermain untuk FC Zurich dan Lazio itu.

Menanggapi rumor ini, Di Matteo yang dulu enam tahun bermain bagi The Blues menyatakan rasa respeknya kepada AVB dan menolak rumor yang menyatakan ia adalah otak dibalik dipecatnya AVB dari Stamford Bridge.
"Dia manajer hebat dan saya selalu respek kepadanya.Saya selalu mengerahkan semua tenaga saya dan Andre tahu itu. Saya tidak pernah merencanakan sebuah konspirasi untuk menggusur dia, semua keputusan yang ia buat kemarin adalah keputusan kami bersama." 
"Saya tidak pernah menusuk Villas Boas dari belakang, ketika seorang manajer gagal memberikan kemenangan wajarlah ia diganti, ini merupakan kejadian yang biasa di sepak bola. Saya turut sedih atas kepergian AVB, tapi saya pantas mendapatkan peluang ini. " kata pria kelahiran Swiss 41 tahun silam itu kepada Eurosport.
Manajer yang sempat menangani West Bromwich Albion selama dua tahun itu juga menyangkal adanya pemain Chelski yang tidak mudah untuk ditundukkan manajer.
"Saya tidak tahu mana pemain yang mudah dikontrol manajer mana yang tidak, menurut saya semua sama saja.Tentu saja ada di ruang ganti ada pemain dengan kepribadian yang kuat tapi itu wajar-wajar saja dalam sepakbola," tutup pelatih yang dulu pernah membela FC Zurich dan Lazio it