Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ketua Umum PSSI yang terpilih dalam gelaran Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel Mercure, La Nyalla Mahmud Mattalitti, hari ini, Rabu (21/3), menyambangi Kantor KONI di Senayan, Jakarta, untuk bertemu dengan Ketua Umum KONI Pusat, Tono Suratman.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih satu jam itu, La Nyalla berserta beberapa anggota Komite Eksekutif seperti Tonny Aprilani, Robertho Rouw, Hardi Hasan, Diza Rasyid Ali, Zulfadli, menyampaikan beberapa hal, termasuk di dalamnya hasil KLB, 18 Maret lalu.
Namun tak hanya itu, dalam pertemuan yang dihadiri langsung oleh sang Ketua Umum KONI Pusat itu, PSSI versi KPSI yang dikepalai oleh La Nyalla juga menyerahkan berkas-berkas mengenai KLB, khususnya mengenai anggota yang hadir.
"Kita memberikan berkas-berkas itu untuk kemudian diverifikasi oleh KONI. Hal ini dilakukan supaya bisa dilihat keabsahan anggota-anggota yang hadir di KLB, kemarin," kata La Nyalla kepada wartawan usai melakukan pertemuan.
"Kalau PSSI Djohar bilang itu tidak sah, silakan. Tapi, kami akan menunjukkan kalau kita sah. Sebaliknya, kongres di Palangkaraya dihadiri oleh caretaker. Misalnya, Eddie Elison jadi caretaker ketua Pengprov PSSI Gorontalo, Agus Yasmin jadi caretaker di Lampung, Bob Hippy jadi caretaker di Jawa Timur," sambung La Nyalla.
"Kita sudah tahu, kalau mereka tidak dipilih anggota PSSI sah. Selain caretaker, di kongres itu juga ada klub-klub kloningan. Itu kan tidak benar. Hal itupula yang kami ungkap ke KONI. Biar KONI yang menentukan."
Sementara itu, saat ditemui secara terpisah, Tono menyatakan kalau pihaknya akan segera merespon keinginan yang telah disampaikan PSSI versi KPSI. "Kami sudah menerima berkas-berkas tersebut. Kami akan melakukan verifikasi, karena ini menjadi kewajiban KONI sebagai induk seluruh cabang olah raga," terang Tono.
Menyoal verifikasi tersebut, Tono menyampaikan kalau verifikasi akan dilakukan oleh badan arbitrase yang ada di Indonesia. "Kita punya badan arbitrase olah raga. Kita akan memakai Badan Arbitrase Olah Raga Indonesia (BAORI)."