Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ryan Giggs mendeskripsikan Javier Zanetti sebagai lawannya yang tersulit sepanjang karirnya, tapi ia mengatakan tidak akan pernah tergoda untuk bergabung dengan kapten Internazionale itu di kancah Serie A.
Gelandang tengah veteran Manchester United tersebut belum lama ini sudah melampaui penampilannya yang ke-900 untuk jawara Premier League itu, dan pada bulan lalu, ia memutuskan untuk memperpanjang kontraknya selama satu tahun lagi di Old Trafford.
Giggs sudah menghabiskan waktu selama lebih dari 20 tahun di tim utama The Red Devils, dan sudah mencicipi pertarungan dengan pilar-pilar pertahanan lawan yang berkelas baik di kancah domestik, Eropa, dan juga level internasional.
Meski sudah menghadapi banyak lawan yang tangguh sepanjang karirnya, tapi ia menunjuk Zanetti, bek veteran Nerazzurri berusia 38 tahun tersebut, sebagai lawannya yang paling tangguh.
"Lawan tersulit untuk dihadapi adalah Javier Zanetti," kata Giggs pada La Gazetta dello Sport. "Kali pertamanya saya menghadapi Zanetti di babak perempat final Liga Champion 1999. Ia bertindak sebagai bek kanan, dan saya berada di sisi kiri," tambahnya.
"Ia sangat mengesankan dengan kualitas, kecepatan, kekuatan, kecerdasan, dan keahlian yang dimilikinya. Saya menghadapinya lebih dari dua kali, dan ia menjadi lawan saya yang tertangguh, seorang pemain yang sangat komplit," cetus Giggs.
Giggs sempat dikaitkan dengan Inter di 2003 sebagai bagian pertukaran untuk menggaet penyerang asal Brasil, Adriano, tapi ia bersikeras tidak pernah mempertimbangkan untuk hengkang dari Old Trafford dan menuju ke Giuseppe Meazza.
"Saya tidak tahu jika Presiden Massimo Moratti menginginkan saya di Inter," ungkap gelandang veteran berusia 38 tahun itu. "Surat kabar terus mengatakan hal itu, tapi saya tidak pernah dihubungi. Namun, hal itu akan sia-sia saja, karena saya tidak pernah berkeinginan untuk meninggalkan United."
Gelandang asal Wales ini juga memuji karir Alessandro Del Piero, dan mengungkapkan jika Juventus merupakan salah satu tim terkuat yang pernah dihadapinya.
"Sepanjang karir saya, selalu sulit setiap kali menghadapi tim-tim Italia. Sebelum kami memenangkan Liga Champion di 1999, Juventus adalah tim yang terkuat. Tapi kami juga berurusan dengan dua tim yang sangat bagus, AC Milan dan Inter Milan. Del Piero adalah pemain terbaik di Italia, kami memiliki usia yang sama dan saya mengikuti keseluruhan karirnya," pungkasnya.