Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
3 dari tim tamu, PSMS akhirnya berhasil menutup laga dengan kedudukan 3-3.
PSMS memulai laga dan langsung unggul cepat. Memasuki menit kelima, tim tuan rumah menjebol gawang Persija melalui sebuah gol indah dengan bicycle kick yang dilakukan oleh Osas Marvelous Ikpefua Saha dari jarak dekat. Namun, keunggulan itu hanya bertahan hingga satu menit sebelum turun minum. Kapten Persija, Bambang Pamungkas, berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-44.
Namun, lima menit setelah babak kedua dimulai Persija berhasil membalikkan kedudukan. Bambang Pamungkas sukses menjebol gawang PSMS untuk kedua kalinya. Memanfaatkan umpan silang dari Ismed Sofyan, Kapten Persija itu membuat pendukung PSMS yang hadir di Stadion Baharoeddin Siregar terdiam.
Naas bagi PSMS, tak hanya harus merasakan kedudukan menjadi terbalik untuk keunggulan tim tamu, mereka juga harus kehilangan kiper Markus Haris Maulana yang terpaksa digantikan oleh Eddy Kurnia karena mengalami cedera saat berusaha menghalau Bambang Pamungkas yang hendak mencetak gol keduanya. Benturan antara lutut Bepe dan kepala Markus, membuat mantan kiper Persib itu tak bisa meneruskan laga.
Tak cukup puas dengan dua gol yang sudah dicetaknya, Bambang Pamungkas menorehkan hattrick di laga tandangnya kali ini. Memanfaatkan umpan dari Robertino Pugliara yang dilepas oleh Pedro Javier di dalam kotak penalti, Bepe langsung menyambar bola dengan tembakan keras yang tak bisa dihalau oleh kiper pengganti PSMS, Eddy Kurnia.
Tertinggal dua gol dari tim tamu tak lantas membuat mentalitas pemain PSMS jatuh. Mereka tetap berusaha menekan dan langsung berbuah hasil tiga menit setelah Bepe membukukan hattrick. Osas Ikpefua Saha kembali menjebol gawang Galih Sudaryono untuk kedua kalinya dan membuat semangat para pemain PSMS kembali membara.
PSMS pun terus menebar ancaman dan menekan pertahanan tim tamu. Pertandingan pun berjalan semakin ketat dan keras. Beberapa aksi protes dilakukan oleh pemain dari kedua tim setiap kali wasit meniup peluit karena merasa adanya pelanggaran yang terjadi di lapangan. Kendati sempat terhenti beberapa saat, pertandingan pun dilanjutkan.
Usaha keras yang dilakukan PSMS pun berbuah hasil satu menit sebelum waktu normal berakhir. Berawal dari kemelut di depan gawang Persija, Nico Malau berhasil memaksimalkan peluang untuk menjebol gawang Galih Sudaryono. Gol Nico itu pun menjadi gol terakhir dalam duel klasik yang berakhir imbang 3-3 itu.
Kendati gagal mempertahankan keunggulan, satu poin yang dicuri Persija di Medan itu membuat tim berjuluk Macan Kemayoran itu naik dua peringkat ke posisi keempat klasemen Indonesia Super League (ISL) dengan 27 poin, menggeser Mitra Kukar dan Persela Lamongan yang juga mengumpulkan jumlah poin yang sama. Dari selisih gol, Persija unggul jauh dari dua klub tersebut.
Sementara bagi PSMS Medan, hasil imbang ini memang kurang meyakinkan karena mereka bertekad meraih kemenangan di laga terakhir putaran pertama musim ini. Namun, mereka berhasil naik satu peringkat ke posisi kesebelas dengan 21 poin, menggeser Persidafon yang kalah secara selisih gol.