Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
0 di Juventus Arena, Senin (2/4) dini hari WIB. Ia memperingatkan bahwa kini sudah tiba saatnya bagi AC Milan untuk kehilangan titel Scudetto.
Kemenangan Bianconeri atas Napoli semakin mempersempit jarak Juve dengan Milan menjadi dua poin karena pada laga sebelumnya Rossoneri ditahan imbang Catania dengan skor 1-1.
"Dalam tempo dua pekan, kami sukses menghantam Inter dan Napoli, dua tim yang diunggulkan untuk berada di depan kami pada musim ini. Kemenangan atas Napoli menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami karena mereka merupakan lawan tangguh yang tampil mengesankan di ajang Liga Champion dan berkembang pesat di bawah asuhan Walter Mazzarri," kata Conte pada Football-Italia.
"Saya bangga dengan apa yang sudah diraih para pemain dalam laga itu. Dalam sisi psikologis, kami sudah semakin dewasa dan hasil ini sangat krusial untuk mengunci posisi dua klasemen liga, yang sudah melampaui harapan kami di musim ini," jelasnya.
Conte mengatakan jika The Old Lady fokus menatap apa yang ada di depan. Dengan selisih dua poin dari Milan, Juve akan berusaha memanfaatkan momen di saat Rossoneri kembali tergelincir dan menyalipnya untuk mengklaim posisi di puncak klasemen liga.
"Kini, hanya Milan yang bisa kehilangan gelar Scudetto, karena tidak ada tim lain yang memiliki skuad kuat di dalam cadangannya," lanjut eks gelandang tengah Bianconeri tersebut.
"Rossoneri adalah lawan kuat yang memenangi titel Scudetto tahun lalu dan tetap berada di posisi puncak, meski banyak pemainnya yang dibekap cedera. Selain itu mereka masih berada di ajang Liga Champion dan dihadapkan dengan Barcelona, tim terbaik di dunia," cetusnya.
Conte kembali mengubah taktiknya saat menghadapi I Partenopei, yang mengadopsi skema 3-5-2 seperti yang dipergunakan Napoli, meski ia tetap menggunakan bek sayap untuk membantu pertahanan.
"Kami hanya memiliki satu kepastian, yaitu tiga pemain gelandang di lini tengah, sehingga kami bisa memainkan skema 4-3-3 atau 5-3-2. Saya pikir seorang pelatih harus komplet yang fokus baik dalam hal taktik atau aspek memotivasi pemain," ungkap Conte.
"Seorang pelatih tidak akan ada tanpa para pemainnya untuk membagi visi dan juga mendukungnya. Saya mendapat tambahan keberuntungan karena memiliki sekelompok grup yang berhasrat untuk menebus kekecewaan di dua musim sebelumnya dan mencatatkan diri dalam sejarah klub," pungkasnya.