Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

PSSI Ingin Bahas Izin ISL dengan Kepolisian

By Ade Jayadireja - Rabu, 4 April 2012 | 16:02 WIB
Bernhard Limbong (Arief Bagus/ Bolanews)

klub ISL di dua pertemuan yang dilakukan pada 14 Maret dan 29 Maret di Hotel Crowne, Jakarta, PSSI tetap tak berhenti. Sebagai jalan untuk memuluskan proses rekonsiliasi, Djohar Arifin Husin cs. bakal menempuh cara lain, salah satunya dengan mendatangi klub-klub ISL tersebut.

Namun, tak hanya itu. PSSI seperti diberitakan sebelumnya, juga akan mengagendakan diri bertemu dengan Nirwan Dermawan Bakrie, mantan Wakil Ketum PSSI yang dinilai punya pengaruh besar terhadap klub-klub di ISL musim ini. Selain itu, untuk memuluskan niat itu, PSSI juga bakal bertemu dengan pihak kepolisian, dalam hal ini Timur Pradopo, Kepala Polri.

Meski pertemuan itu belum pasti, namun Bernhard Limbong, Penanggung Jawab Timnas yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Rekonsiliasi, menyatakan kalau pihaknya telah mengirimkan surat kepada pihak kepolisian. Isinya, permintaan bertemu untuk membicarakan perihal  izin diselenggarakannya Indonesia Super League (ISL).

"Surat sudah dibikin dan sudah dikirim. Jadi kita tunggu jawaban dari pihak kepolisian," kata Limbong kepada wartawan di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Rabu (4/4).

Menurut Limbong, permintaan itu perlu dilakukan agar PSSI tahu apakah penghentian kompetisi, seperti ISL bisa dilakukan. Limbong sendiri sempat menganggap, selama izin dari kepolisian untuk pertandingan ISL terus dikeluarkan, PSSI akan terus kesulitan dalam melakukan rekonsiliasi.

"Alasan kenapa harus polisi, karena pelaksanaan sesuatu itu kan mesti ada izinnya. Kita mau verifikasi sebaiknya bagaimana proses perizinan tersebut. Kita lihat saja nanti bagaimana," sambung Limbong.

Sementara itu, perihal proses rekonsiliasi, Limbong menyatakan, rekonsiliasi terus berjalan. "Semua baik dan berjalan lancar. Yang pasti, kita masih akan terus melakukannya. Saya yakin akan berhasil karena perbuatan baik itu akan diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa," tutup Limbong.