Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Menjelang bergulirnya ajang GP Cina di akhir pekan ini, Ahad (15/4), tim Lotus mengajukan protes terkait dengan penggunaan sayap belakang yang dicangkok oleh Mercedes.
Meski pihak FIA menganggap penggunaan sayap DRS sah dalam dua balapan terakhir, tapi Lotus secara resmi mengajukan protes mengenai legalitas dari penggunaan sayap DRS menjelang bergulirnya balapan yang akan digelar di Shanghai, seri ketiga dari kejuaraan dunia jet darat tersebut. Tim Lotus mengajukan protes menggunakan dasar hukum berdasarkan artikel 3.15 dari regulasi teknis penyelenggaraan balapan F1.
"Dengan mengecualikan dari bagian-bagian yang diperlukan untuk penyesuaian, seperti yang dijabarkan dalam Artikel 3.18, di setiap sistem mobil, perangkat atau prosedur yang menggunakan pergerakan pebalap, sebagai sarana untuk mengubah karakteristik aerodinamis mobil, maka hal tersebut dilarang," tulis pernyataan tersebut seperti dilansir Autosport.
Rencananya akan segera diadakan pertemuan antara perwakilan pihak tim Lotus dengan tim Mercedes di Cina, dengan Lotus yang sudah mengajukan dana sebesar 2000 euro atau setara dengan 29 juta rupiah sebagai deposit untuk protes tersebut.
Desain rancangan Mercedes, membantu untuk memperlambat gerakan sayap depan dan belakang, yang bertujuan untuk mendongkrak kecepatan saat melaju di lintasan lurus, di mana hal tersebut menjadi sesuatu yang dianggap oleh para rival Mercedes sebagai hal yang ilegal karena dipergunakan untuk pergerakan pebalap sewaktu mengaktifkan DRS.