Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
2016 telah beredar di anggota dan voters PSSI. Dalam kesempatannya, Hadiyandra, Deputi Sekjen Bidang Organisasi PSSI, menyatakan surat itu bukanlah surat undangan yang dibuat oleh PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin Husin.
"Kami sampaikan bahwa surat yang dikeluarkan PSSI, dalam hal ini surat bernomor 007/SEKR-PSSI/IV/2012, yang dikirim tanggal 10 April 2012, bukanlah surat yang dikeluarkan oleh PSSI di bawah pimpinan pak Djohar Arifin Husin," kata Hadiyandra di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis (12/4), sembari menunjukkan copy-an surat undang tersebut.
"Sekali lagi kami jelaskan bahwa PSSI tidak pernah mengeluarkan surat undangan ini," tegasnya.
Dalam surat undangan yang mengajak anggota dan voters untuk mengikuti kegiatan PSSI yang digelar di Puri Ratna, Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, 13 April itu, tertulis nama Shalom Boboy sebagai pengundang dengan jabatan Plt. Sekretaris Jenderal. Sekali lagi, Hadiyandra pun menegaskan bahwa Sekjen PSSI yang dipimpin Djohar dalah Tri Goestoro.
"PSSI tidak pernah membuat Plt. Sekjen, karena kita masih punya Sekjen," ujar Hadiyandra.
Hadiyandra menambahkan pihaknya, dalam hal ini PSSI sendiri telah melakukan rapat pengurus. Di sana, sambungnya, PSSI bahkan telah membuat program kerja.
"Program kerja itu juga telah dipaparkan dan telah disahkan di Kongres Tahunan Palangkaraya. Jadi tidak ada lagi pemaparan program kerja, dan hal ini sudah disampaikan kepada anggota PSSI," sambungnya.
"Dengan demikian, PSSI menghimbau kepada seluruh anggota, baik Pengprov maupun klub-klub di daerah, untuk menanggapi surat ini dengan tepat sesuai dengan peraturan organisasi PSSI."
Sementara itu, Tonny Aprilani, mantan Ketua KPSI yang kini duduk sebagai salah satu anggota Komite Eksekutif PSSI versi KPSI, membenarkan kalau surat undangan dengan menggunakan kop surat PSSI itu memang bukan dari PSSI milik Djohar Arifin Husin. Melainkan, dibuat PSSI versi KPSI yang dipimpin La Nyalla Mahmud Mattalitti.
"Kalau dianggap surat itu palsu, silakan. Surat itu memang kami yang kirim. Kamilah PSSI yang sah. Kami juga yakin seluruh Pengprov dan klub akan hadir. Mereka akan menghiraukan himbauan PSSI Djohar, karena mereka sudah menganggap Djohar tidak ada," kata Tonny, saat diminta konfirmasi via telepon.