Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Muamba Orang Kedua Kena Serangan Jantung di Bolton

By Yudhi F. Oktaviadhi - Senin, 16 April 2012 | 11:41 WIB
Khalilou Fadiga (Christopher Lee/Getty Images)

Sungguh ironis bagi Bolton Wanderers, sudah dua pemain mereka yang terkena serangan jantung pada laga melawan Tottenham Hotspurs. Sebelum Fabrice Muamba, ternyata Khalilou Fadiga pernah mengalami serangan jantung lebih dulu, saat pertandingan Bolton kontra Tottenham Hotspurs pada babak ketiga Piala Carling musim 2004/05 silam.

Berbeda dengan Muamba yang terkena serangan jantung saat di tengah pertandingan, Fadiga mengalami penyakit itu saat sedang sesi pemanasan sebelum pertandingan dimulai. Pria asal Senegal itu merupakan orang pertama yang memakai alat pacu jantung khusus jika sedang bermain bola.

Pertandingan itu pun juga dimenangkan oleh Tottenham, Bolton Kalah 3-4 oleh Spurs pada masa perpanjangan waktu, di Reebok Stadium.  Bolton mengalami nasib yang sama pada musim ini, The Trotters takluk 1-3 dari The Lilywhites saat pemain mereka harus absen karena serangan jantung.

Fadiga yang saat ini berusia 37 tahun dan tinggal di Belgia, menyampaikan kronologis musibah yang dialaminya kepada thesun.co.uk.

"Saya sedang melakukan pemanasan dengan El Hadji Diouf, Fernando Hierro, Ivan Campo, dan yang lainnya. Saat itu kami semua sedang tertawa bersama-sama. Lalu saya merasa terpukul dari kaki sampai kepala. Saat bangun dan belum benar-benar sadar, saya berada di ruang ganti dan melihat dokter di samping saya. Bruno N’Gotty yang tidak bermain juga berada di sana bersama petugas medis, Richard Freeman. Saya merasa lebih baik ketika sudah berada di rumah sakit, dan pelatih Sam Allardyce datang mengunjungi saya," tutur Fadiga.

Fadiga merasa berhutang budi ke petugas medis Bolton, Richard Freeman dan Mark Taylor yang telah menyelamatkannya. Serta kepada mantan pelatih Bolton, Sam Allardyce, yang selalu memberikan dukungan pada saat dibutuhkan.

"Saya ingat dengan sangat baik, saya tidak bisa melupakan sesuatu seperti itu," kenang Fadiga.

Mantan pemain Inter Milan itu juga menyampaikan rasa simpatinya kepada Muamba.

"Saya mengalami kejadian itu saat menghadapi lawan yang sama. Semua fan dan orang lain di luar Inggris pasti lebih khawatir daripada saya. Tentu saja saya akan berdoa bagi Muamba, seperti yang orang lain telah lakukan untuknya."

"Itu akan sulit bagi karir Muamba, tapi Bolton tidak akan mengecewakannya, mereka akan mendorongnya untuk melewati masa sulit itu."

"Dia adalah seorang pria yang baik dan jujur, Bolton akan membantunya, seperti mereka membantu saya," kata Fadiga mengenai Muamba.

Fadiga juga mengungkapkan kebahagiaannya saat masih bersama Bolton.

"Di Inter Milan, saya mempunyai masalah yang sama, namun tidak ada seorang pun yang peduli. Tapi di Bolton, mereka memberikan rasa percaya diri, meski saya punya masalah tapi mereka masih membuat saya merasa sangat baik," lanjut Fadiga, yang saat ini berprofesi sebagai agen dan cendekiawan televisi Belgia.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P