Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Barcelona dikenal sebagai klub yang menjaga hubungan baik antara pemain dengan para pelatihnya. Namun, hal itu tidak berlaku bagi Xavi Hernandez. Belum lama ini, gelandang tengah Blaugrana tersebut mengakui hubungannya dengan eks pelatih Barca, Frank Rijkaard, tidak berjalan dengan baik.
Xavi, gelandang Barca berusia 32 tahun mengatakan Selama lima tahun Rijkaard menangani klub raksasa Catalan tersebut, dari musim 2003-2008, pelatih asal Belanda itu menganggapnya seperti kanker di dalam tubuh Blaugrana.
Pemain internasional Spanyol tersebut, yang dikenal sebagai gelandang terbaik di dunia, merasa kalau Rijkaard tidak menghargai talenta yang dimilikinya.
"Rijkaard tidak pernah percaya pada saya. Ia ingin permainan kami berdasarkan penguasaan kontak fisik. Ia percaya bahwa hal itu menjadi satu-satunya cara agar bisa berada di level yang sama dengan klub-klub top Eropa," kata Xavi pada surat kabar Prancis, L'Equipe.
"Empat atau lima tahun lalu, saya dianggap buruk dan tidak berguna. Saya menjadi kanker di dalam tubuh Barca! Seorang pemain dengan postur tubuh 1,70m dianggapnya sesuatu yang mustahil."
Dibawah kendali Rijkaard, Barca memenangi satu trofi juara Liga Champion dan dua titel juara La Liga, tapi performa Azulgranas semakin meningkat semenjak ditangani Pep Guardiola, dengan identitas asli Blaugrana yang ditampilkan selama empat musim terakhir.