Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
pihak yang membantu terselenggaranya Liga Kompas Gramedia (LKG) U-14 yang kini telah memasuki tahun ketiga kompetisi. Menurutnya, LKG telah menjadi salah satu model turnamen bagi pemuda. Mengingat dengan sistem satu musim kompetisi yang dianutnya, konsistensi para pemain terjaga dan mental dapat terbentuk. Hasil akhirnya, mampu menciptakan timnas yang tangguh.
"Pembinaaan usia muda semakin berkembang, memacu anak-anak muda untuk berprestrasi. Tidak akan kekurangan pemain-pemain usia muda menjadi pelapis di timnas Indonesia," tutur Andi Mallarangeng di GOR Ciracas, Minggu (22/4).
Andi meminta agar kompetisi sepak bola bagi para remaja tidak terabaikan, walaupun badan tertinggi sepak bola tanah air saat ini sibuk mengurusi kisruh di dalam tubuhnya sendiri.
"Walaupun PSSI-nya ribut tapi akar rumputnya kuat," imbuh sang menteri.
Menpora hadir di GOR Ciracas bersama dengan Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Ewa Polano dan CEO Kompas Gramedia, Agung Adi Prasetyo. Mereka menyaksikan pertandingan Bintang Muda dan pemilihan 18 pemain, dari 16 Sekolah Sepak Bola yang ada di LKG. Ke-18 pemain terpilih akan bertarung di Gothia Cup, Swedia, pada 15-21 Juli.