Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Guardiola, Bilbao, dan Takdir

By Husein Noval - Sabtu, 28 April 2012 | 01:11 WIB
Pep Guardiola (Getty Images)

Ada 'hubungan' spesial antara Pep Guardiola dan Athletic Bilbao. Faktanya, Bilbao selalu hadir dalam catatan penting karir Pep selama menjadi pelatih Blaugrana.

Sejak ditunjuk menggantikan Frank Rijkaard jelang berakhirnya musim 2007/2008, Guardiola telah menyumbangkan 13 trofi untuk Barca. Prestasi hebat dalam waktu singkat yang sulit ditandingi entredor manapun.

Gelar pertama yang digenggam Pep sebagai pelatih Barcelona adalah Copa Del Rey musim 2008/2009. Di final Barca menghajar Bilbao 4-1. Trofi itu menjadi awal kesuksesan Pep di musim pertama. Selanjutnya dia mempersembahkan gelar La Liga serta Liga Champion dengan mengalahkan Manchester United 2-0 di Roma. Treble winners di musim pertama, luar biasa.

Berawal dari mengalahkan Bilbao di final Copa del Rey 2009, kini Pep berpeluang besar menutup kisah manis di Barcelona dengan cara yang sama. Syaratnya, anak asuh Pep harus bisa mengalahkan Bilbao di partai puncak Copa del Rey 25 Mei nanti. Duel itu akan jadi laga terakhir Pep sebagai arsitek Barcelona. Seakan sudah menjadi takdir, Bilbao selalu muncul di momen istimewa Pep.

Cerita unik soal Bilbao dan Pep tak berhenti sampai di sana. Berdasarkan data statistik Infostrada Sports, Bilbao adalah klub yang paling sering dikalahkan Pep dengan jumlah sembilan kali. Rekor bisa bertambah menjadi 10 kali bila Lionel Messi cs. memenangi Copa del rey di Estadio Vincente Calderon.

Pertemuan kontra Bilbao nanti bakal makin spesial untuk Pep, karena pelatih Bilbao sekarang, Marcelo Bielsa, adalah sosok yang sangat dikaguminya. Kedua orang ini dikenal punya hubungan baik dan kerap saling memuji.

Seakan sudah disiapkan, melihat rekor pertemuannya yang bagus saat melawan Bilbao, Pria berkepala plontos ini berpeluang besar menutup karir indahnya di Barcelona 25 Mei nanti. Dan lagi-lagi takdir menyeret Bilbao sebagai 'tamu istimewa'.