Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
50.
Meski bertanding memperebutkan gelar penghibur, Garuda maupun Pelita Jaya tetap tampil ngotot. Center Pelita Jaya, Fidyan Dini dan center Garuda, Hendrik Agustinus langsung ketat saling menjaga. Unggul bola-bola rebound, melalui Octoviano Permata Sura yang mencetak lima angka, Garuda unggul di kuarter pertama dengan kedudukan 17-13.
Akurasi yang menurun dari para pemain Garuda membuat tim asuhan pelatih Amran ini tertinggal 12-4 di kuarter kedua. Sebaliknya, Fidyan Dini yang masih dipercaya untuk bermain oleh Coach Rastafari telah berhasil mencetak 12 poin hingga akhir kuarter kedua. Dimas Aryo Dewanto yang mampu mencetak empat angka pada kuarter kedua menjadi pelapis yang baik bagi Fidyan Dini.
Permainan Dimas semakin gemilang di kuarter ketiga. Tambahan delapan angka dari Dimas membuat para pemain Pelita Jaya sedikit lebih tenang ketika Dimas berada di lapangan. Dimas menjadi pemain Pelita Jaya yang paling cepat melesat dalam operan fast break. Andi "Batam" Poedjakesuma dkk., semakin unggul jauh atas Garuda.
Selain Dimas, penampilan yang lebih gemilang ditunjukan oleh Ary Chandra. Shooting guard Pelita Jaya ini memasukan 100 persen dari tiga kali tembakan tiga angka yang dilepaskannya. Garuda semakin tertinggal di akhir kuarter ketiga, 48-34. Ary Chandra mencetak 11 poin hanya di kuarter ketiga.
Penampilan luar biasa Hendru Ramli pada kubu Garuda membawa shooting guard ini menjadi pencetak angka terbanyak bagi timnya dengan 21 poin. Pada kubu Pelita Jaya, Dimas Aryo Dewanto tersubur dengan poin yang sama dengan Hendru, 21 poin.