Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Reina Bujuk Torres Kembali ke Anfield

By Oka Akhsan M. - Sabtu, 5 Mei 2012 | 16:42 WIB
Pepe Reina (Jamie McDonald/Getty Images)

Penjaga gawang andalan Liverpool, Pepe Reina, rupanya prihatin dengan nasib sahabat karibnya, Fernando Torres, di Chelsea. Menurut kiper berkepala plontos itu, The Blues telah merusak karier El Nino yang sebelumnya sangat cemerlang.

Dua pemain tim nasional Spanyol dan mantan rekan setim di Anfield itu akan saling berhadapan pada final Piala FA, Sabtu (5/5), di Wembley. Namun, hubungan personal keduanya ternyata mengalahkan loyalitas kepada klub masing-masing.
Bagi Reina, sangat sulit melihat Torres yang sudah dianggap sebagai keluarga sendiri, mengalami banyak kesulitan dalam 15 bulan pertama di Stamford Bridge. El Nino sempat puasa mencetak gol selama enam bulan, sehingga dianggap sudah habis masa jayanya. Padahal, ketika datang ke London pada Januari 2010, pemain berambut pirang itu dikenal sebagai striker yang haus gol.
Torres memang akhirnya berhasil menemukan bentuk permainan terbaiknya dalam beberapa pekan terakhir, sekaligus membuktikan bahwa ia layak dihargai 50 juta pound atau sekitar 741 miliar rupiah. Namun, Reina merasa El Nino telah diperlakukan dengan buruk karena kurangnya dukungan dari pihak klub.
Kiper berusia 29 tahun itu berani mengatakan demikian, karena ia juga bermain buruk musim ini. Bedanya, Reina selalu didukung oleh pihak klub, tidak seperti Torres.
"Saya pikir Chelsea bukanlah klub yang tepat untuk Fernando. Perbedaan paling menyolok antara saya dengan Nando adalah kepercayaan dari pihak klub sepanjang waktu," ujar mantan pemain Barcelona dan Villarreal itu kepada Mirror.
"Akan lebih mudah bagi seorang pemain yang melakukan kesalahan, jika dirinya tahu bahwa klub selalu mendukung. Itu tidak akan didapat Nando di Chelsea, terutama ketika Villas-Boas masih di sana," lanjutnya.
"Kami masih sering berbicara dan saya memintanya untuk segera berganti klub, rekan setim, dan juga mentalitas. Akan lebih baik jika ia kembali ke Anfield, karena kami membangun tim untuk dirinya," pungkasnya.  

Dua pemain tim nasional Spanyol dan mantan rekan setim di Anfield itu akan saling berhadapan pada final Piala FA, Sabtu (5/5), di Wembley. Namun, hubungan personal keduanya ternyata mengalahkan loyalitas kepada klub masing-masing.

Bagi Reina, sangat sulit melihat Torres yang sudah dianggap sebagai keluarga sendiri, mengalami banyak kesulitan dalam 15 bulan pertama di Stamford Bridge. El Nino sempat puasa mencetak gol selama enam bulan, sehingga dianggap sudah habis masa jayanya. Padahal, ketika datang ke London pada Januari 2010, pemain berambut pirang itu dikenal sebagai striker yang haus gol.

Torres memang akhirnya berhasil menemukan bentuk permainan terbaiknya dalam beberapa pekan terakhir, sekaligus membuktikan bahwa ia layak dihargai 50 juta pound atau sekitar 741 miliar rupiah. Namun, Reina merasa El Nino telah diperlakukan dengan buruk karena kurangnya dukungan dari pihak klub.

Kiper berusia 29 tahun itu berani mengatakan demikian, karena ia juga bermain buruk musim ini. Bedanya, Reina selalu didukung oleh pihak klub, tidak seperti Torres.

"Saya pikir Chelsea bukanlah klub yang tepat untuk Fernando. Perbedaan paling menyolok antara saya dengan Nando adalah kepercayaan dari pihak klub sepanjang waktu," ujar mantan pemain Barcelona dan Villarreal itu kepada Mirror.

"Akan lebih mudah bagi seorang pemain yang melakukan kesalahan, jika dirinya tahu bahwa klub selalu mendukung. Itu tidak akan didapat Nando di Chelsea, terutama ketika Villas-Boas masih di sana," lanjutnya.

"Kami masih sering berbicara dan saya memintanya untuk segera berganti klub, rekan setim, dan juga mentalitas. Akan lebih baik jika ia kembali ke Anfield, karena kami membangun tim untuk dirinya," pungkasnya.