Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Eks punggawa Manchester City yang kini memperkuat Queens Park Rangers, Joey Barton, memperingatkan kubu The Citizens bahwa langkah mereka untuk menjuarai trofi juara Premier League tidak akan berjalan dengan mulus.
Pemain yang memulai karirnya di City ini mengatakan, skuad besutan Roberto Mancini tersebut harus melihat realitas yang ada apabila mereka berencana untuk menyelenggarakan pesta kemenangan di Eastlands.
City akan menjamu QPR di Stadion Etihad, Ahad (13/5) waktu setempat, pada laga penentu di musim 2011/12. The Citizens membutuhkan kemenangan apabila ingin merengkuh titel juara Premier League untuk kali pertamanya sejak 1968.
Sementara itu, skuad besutan Mark Hughes membutuhkan kemenangan atau hasil imbang yang akan menjamin posisi mereka tidak terdegrasi di musim pertamanya bersaing di ajang Premier League.
Sedangkan Barton, yang memperkuat The Citizens selama lima tahun dari musim 2002-2007 setelah melalui akademi City, mengatakan klub barunya sudah siap menyamakan tekanan yang diterima klub asal Eastlands tersebut pada laga penentu di Stadion Etihad.
"Saya sudah tidak sabar lagi untuk melakoni pertandingan tersebut. Saya sudah tidak sabar untuk pergi ke Manchester City," kata Barton seperti dilansir mirrorfootball, Selasa (8/5) waktu setempat. "Mereka mengharapkan kami untuk tampil maksimal. Mereka mungkin juga akan melakukan hal yang sama untuk memenangi titel juara liga."
"Apabila memang seperti itu sikap mereka, maka mereka harus melihat realitas yang ada. Pertandingan akan berlangsung antara 11 pemain melawan 11 pemain, dan akan ada banyak tekanan yang terjadi. Saya sudah tidak sabar untuk menghadapi mereka. Kami memiliki satu laga lagi dan kami juga yang menentukan nasib sendiri," ucap pemain berusia 29 tahun ini.
Barton sempat dicemooh ketika digantikan saat QPR memetik kemenangan atas Liverpool pada Maret lalu. Akan tetapi, gelandang yang memiliki satu caps untuk tim nasional Inggris tersebut bersikeras sudah menemukan kembali performa terbaiknya.
"Saya memang aneh. Saya tipikal pemain yang membutuhkan dorongan dari belakang sepanjang waktu," jelasnya. "Sudah enam pekan sejak laga kontra Liverpool, di mana saat itu merupakan momen ledakan saat Anda sedang terpuruk."
"Saya menggali kembali dan selalu yakin dengan kemampuan yang saya miliki. Kini saya tampil cukup baik untuk klub sepak bola ini dalam enam pekan terakhir, seperti yang pernah saya lakoni pada periode-periode yang lalu," tuntasnya.