Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Atletico Madrid tampil nyaris tanpa cacat di final Liga Europa, Kamis (11/5) dini hari WIB. Anak asuh Diego Simeone menunjukkan kelasnya dan membuat Athletic Bilbao frustasi. Meski seluruh pemain bermain bagus, namun ada satu nama yang pantas disematkan gelar man of the match. Siapa lagi kalau bukan Radamel 'El Tigre' Falcao.
Falcao tampil bak harimau kelaparan. Garang dan penuh tipu daya di lini depan. Tak pelak pertahan Bilbao dibuat kocar-kacir tiap kali bola ada di kakinya. Baru enam menit Falcao sudah membuat gaduh stadion National Bucharest. Tendangan melengkungnya dengan indah menjebol gawang yang dikawal Gorka Iraizoz.
Gol kedua El Tigre malam ini hadir di menit ke-34. Gol yang tak kalah berkelas dibanding sepakannya di menit ke-6. Ketenangannya benar-benar luar biasa. Dengan dingin ia mencetak gol kedua lewat kaki kiri setelah sebelumnya mengelabuhi pemain belakang lawan.
Bagi Falcao gol itu adalah yang ke-12 di Liga Europa musim ini. Lengkap sudah, tak hanya membawa Los Rojiblancos menjuarai Liga Europa, ia juga berhak menyandang gelar topskor ajang ini.
Prestasi ini menciptakan rekor tersendiri. Falcao menjadi satu-satunya pemain yang memenangi gelar Liga Europa dan topskor -Musim lalu Falcao mencetak total 17 gol- dua tahun berturut-turut dengan klub berbeda.
Anda tentu masih ingat kiprah brilian punggawa asal kolombia ini tahun lalu ketika membawa FC Porto juara di Dublin, Irlandia. Saat itu ia mencetak gol tunggal kemenangan ke gawang Braga di partai final.
Luar biasa. Hanya dalam dua musim ia sudah mengemas 29 gol di Liga Europa. Catatan ini membuatnya duduk di peringkat dua topskor sepanjang masa kompetisi kelas dua Eropa tersebut, hanya kalah dua gol dari bomber legendaris Swedia, Hendrik larsson yang mengemas 31 gol.