Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
0 dalam partai final Liga Europa di Stadion National Bucharest, Rumania, Kamis (10/5) dini hari tadi WIB. Kebobolan tiga gol, tentu menyisakan derita untuk kedua kalinya bagi Gorka Iraizoz.
Malam yang buruk bagi kiper Athletic Bilbao, Gorka Iraizoz. Untuk kedua kalinya ia gagal menggenggam trofi juara Liga Europa akibat kalah dari sesama wakil Spanyol, Atletico Madrid. Aktor perusak impian Iraizoz adalah Radamel Falcao, dengan dua golnya, ditambah Diego dengan satu gol.
Kiper berusia 31 tahun kelahiran Pamplona, Spanyol, kembali mengalami momen ironi yang sama seperti musim 2006/07, kala kejuaraan masih bernama Piala UEFA. Iraizoz memperkuat Espanyol hingga ke laga final melawan klub sesama Spanyol, Sevilla. Langkah Espanyol ke final sungguh sensasional, mereka menjadi satu-satunya kontestan yang tidak terkalahkan sepanjang sejarah turnamen Piala UEFA, hingga ke partai final.
Espanyol bertarung sengit dengan Sevilla, dengan skor sama kuat 2-2 hingga 120 menit. Pemenang harus ditentukan lewat adu tendangan penalti. Meski berhasil menepis sepakkan penendang ketiga, Dani Alves, Iraizoz tetap harus menerima kenyataan pahit bahwa timnya dikalahkan 1-3 oleh Sevilla.
Sevilla meraih gelar juara UEFA keduanya secara beruntun usai mengalahkan Iraizoz dan tim. Kali ini Iraizoz bersama tim berbeda, Athletic Bilbao, dikalahkan oleh Atletico Madrid, yang akhirnya memperoleh gelar Liga Europa yang kedua.
Apakah data tersebut menjadi pertanda kalau Iraizoz tidak akan pernah menjuarai kompetisi internasional? Apapun itu, Iraizoz akan berjuang habis-habisan pada kesempatan kedua yakni, final Copa del Rey kontra Barcelona (25/5).