Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
2 di Etihad Stadium, Ahad (13/5), lewat pertandingan yang sangat dramatis. Dengan begitu mereka mampu mengakhiri penantian panjang selama 44 tahun untuk kembali menjadi juara Premier League.
Kali terakhir City menjadi juara di Premier League itu terjadi pada musim 1936/1937 dan 1967/1968. Kemenangan musim ini menjadikan mereka berhasil memenangi gelar ke-3.
Gelar tersebut tidak diperoleh pasukan Roberto Mancini dengan mudah. Akan tetapi, tiga gol yang dilesakkan Pablo Zabaleta, Edin Dzeko, dan Sergio Aguero membuat mereka bisa memastikan harapan yang telah begitu lama dinanti.
Ketegangan selama pertandingan terlihat selama lebih dari 90 menit. Pasalnya, selama itu City tidak dalam posisi menguntungkan karena tertinggal 1-2.
Tampil di depan pendukung sendiri di Etihad Stadium sangat membantu Sergio Aguero dkk. dalam upaya mengalahkan QPR. Sejak menit pertama mereka langsung mendominasi permainan.
Akan tetapi, serbuan demi serbuan yang diperagakan David Silva cs. telihat begitu sulit membongkar benteng pertahanan QPR lebih dari separuh pertandingan di babak pertama. Keheningan Etihad Stadium baru pecah setelah Pablo Zabaleta memecahkan kebuntuan pada menit ke-39. Gol tersebut dicetak Zabaleta usai melakukan kerja sama dengan Yaya Toure dan Silva.
Di babak kedua, secara mengejutkan tim tamu mampu menciptakan gol balasan lewat kaki Djibril Cisse yang langsung melepaskan tendangan keras tanpa sanggup diantisipasi Joe Hart. Situasi ini membuat mereka tidak dalam posisi menguntungkan mengingat di tempat lain Manchester United tetap ungggul 1-0 atas Sunderland berkat gol yang disumbangkan Wayne Rooney pada menit ke-20.
Pada menit ke-55 upaya City untuk kembali unggul kembali terbuka lebar setelah Joey Barton diganjar kartu merah usai melanggar Carlos Tevez. Setelah itu, Barton juga menendang Sergio Aguero dengan lututnya karena sempat terlibat pertengkaran di lapangan antar kedua pemain tersebut.
Kalah jumlah pemain membuat QPR langsung mengubah strategi lebih bertahan dengan memasukkan Armand Traore untuk menggantikan Cisse. Uniknya, dengan 10 pemain QPR lebih dulu berhasil mengubah papan skor melalui gol Jamie Mackie pada menit ke-66 dengan tandukkan buah umpan silang Traore.
Tidak ingin gagal menjalankan rencana euforia, Mancini pun melakukan perubahan dengan memasukkan dua penyerang segar, yakni Dzeko dan Mario Balotelli. Akan tetapi, hingga waktu normal di babak kedua berakhir City tetap dalam posisi tertinggal.
Sukacita para pendukung baru mulai tampak pada masa injury time ketika sundulan Dzeko merobek gawang Patrick Kenny dan menjadikan kedudukan imbang 2-2. Dua menit berselang, tepatnya satu menit sebelum bubaran Aguero menjelma menjadi sosok pahlawan karena mencetak gol penentu kemenangan pada menit ke-90'+4. Alhasil, Manchester City pun bisa memastikan gelar ketiga Premier League setelah penantian panjang selama 44 tahun, meski di tempat lain Manhester United pun menang atas Sunderland.
City berhak atas gelar Premier League karena unggul selisih gol atas United. Kedua tim kota Manchester tersebut menutup musim dengan sama-sama meraih 89 poin.
****
Susunan Pemain
Manchester City: 25-Joe Hart; 6-Joleon Lescott, 4-Vincent Kompany, 22-Gaël Clichy, 5-
Pablo Zabaleta; 18-Gareth Barry (Edin Dzeko 69), 42-Yaya Touré (De Jong 43), 21-David Silva, 19-Samir Nasri; 16-Sergio Agüero, 32-Carlos Tévez (Balotelli 75).
Queens Park Rangers: 1-Patrick Kenny; 3-Clint Hill, 35-Anton Ferdinand, 34-Taye Taiwo, 42-Nedum Onuoha; 17-Joey Barton, 4-Shaun Derry, 32-Shaun Wright-Phillips, 12-Jamie Mackie; 52-Bobby Zamora, 23-Djibril Cissé (Armand Traore 59).