Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Nakbah, kompetisi yang tidak masuk kalender resmi FIFA, ditanggapi Penanggung Jawab Timnas, Bernhard Limbong. Menurut Limbong, turnamen tersebut lebih dari sekedar turnamen resmi FIFA.
"Turnamen di Palestina merupakan bentuk solidaritas kita dan kepentingan bangsa untuk membantu kemerdekaan Palestina. Turnamen ini lebih dari sekedar turnamen resmi FIFA," kata Limbong kepada wartawan di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (15/5).
Oleh karena itu, Limbong mengajak seluruh lapisan masyarakat, terutama para pemain Indonesia Super League (ISL) ikut bersama PSSI mendukung kemerdekaan bangsa Palestina lewat turnamen tersebut. Ia juga sangat mengharapkan klub-klub ISL mau memberi izin kepada pemain untuk memperkuat timnas.
Dalam turnamen Al-Nakbah, Indonesia sendiri tergabung di dalam Grup B. Di grup tersebut, Indonesia berada bersama Irak-Kurdistan, dan Uzbekistan. Indonesia rencananya akan memulai kiprahnya di ajang tersebut dengan melawan Uzbekistan, Kamis (17/5). Dua hari kemudian, Indonesia akan melawan Irak-Kurdistan.
Kendati bukan event FIFA, PSSI sendiri telah mematok target. Irfan Bachdim cs. diharapkan paling tidak bisa menembus partai semifinal.