Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

D-Wade, Sinar Itu Sedang Membeku

By Eko Widodo - Jumat, 18 Mei 2012 | 16:01 WIB
Dwyane Wade, tak bersinar saat gim ketiga di Indiana. (Getty Images)

tiba terjadi adu mulut di bangku cadangan Miami Heat, di kuarter ketiga, gim ketiga lawan Indiana Pacers, Jumat (18/5) pagi WIB. Erik Spoelstra, Udonis Haslem, dan Juwan Howard lawan Dwyane Wade. Lebron James yang seharusnya menjadi peace maker, tampak menunjukkan bahasa tubuh ‘membiarkan’ kekacauan itu. Heat kalah dengan 75-94, dan unggulan kedua itu tertinggal 1-2.

Wade memang tengah frustrasi. Pasca cedera otot perut Chris Bosh, yang mengancam Bosh tak akan bisa bermain di sisa babak play-off, semua beban kemenangan Heat dilemparkan ke bahunya. Wade diminta 100% fit dan terus meneruskan memberikan gerakan-gerakan ajaib mencetak angka.

Namun Wade bukanlah Superman. Ia manusia biasa yang punya ambang batas kekuatan. Ia bisa cedera, bisa frustrasi. Manusia besi yang sesungguhnya adalah Iron Man alias Robert Downey Jr., salah satu skuad jagoan di film Avengers. Keluar dari gedung bioskop, tak pernah ada manusia super yang tidak bisa dikalahkan.

Heat adalah tim super yang tak terkalahkan jika trifecta (Wade, LeBron, Bosh) sehat 100%. Dari angka player efficiency rating (PER) Heat memiliki dua nama di lima besar overall (seluruh pemain Barat dan Timur). LeBron dengan PER 30,80 sementara Wade dengan 26,37. Rataan PER di NBA musim ini adalah 15,00. Bosh, memiliki PER 18,94.

PER adalah peringkat produktivitas pemain per menit. Adalah John Hollinger yang mengenalkan rumus PER untuk menghitung kontribusi positif pebasket NBA di setiap menit dimainkan. PER dihitung dari kontribusi positif (field goal, free throw, 3-pointers, assist, rebound, block, dan  steal), dan kontribusi negatif seperti missed shots, turnovers, dan personal foul.

Dalam daftar PER untuk wilayah Timur, saya ambil 100 besar saja, ada 3 pemain Heat yang masuk 20 besar yakni LeBron (1), Wade (2), dan Bosh (20). Kemanakah pemain Heat lain? Dialah Mario Chalmers di peringkat 104 Timur dengan angka PER 12,98 (di bawah rataan NBA 15,0).

Anda pasti terkejut saat saya membandingkan angka PER antara Heat dengan Pacers. Dalam 100 besar wilayah Timur, ternyata ada tujuh pemain Indiana Pacers yang masuk 100 besar. Mereka adalah Roy Hibbert 19,35 (peringkat 19), Danny Granger 18,68 (24), David West 17,84 (32), Paul George 16,55 (45), George Hill 15,77 (54), Leandro Barbosa 14,07 (79), dan Darren Collison 13,62 (87).

Dari angka itulah saya menarik hipotesis di setiap komentasi pertandingan NBA di MNC Sports 1 bahwa Heat adalah tim hebat ketika trifecta hebat. Ketika salah satu komponen trifecta absen karena cedera, mereka timpang sesaat. Namun ketika salah satu elemen hilang, bencana pun datang.

Heat ternyata rentan dan mirip bola kristal. Mereka mudah pecah berkeping-keping ketika terjatuh.

Di babak pertama melawan New York Knicks, mereka tampak sangat superior. Melawan New York Knicks yang terseok-seok di kompetisi reguler, akhirnya Heat bisa memetik kemenangan 4-1. Di sela-sela laga di New York, Chris Bosh sempat mengabaikan istirahat demi menunggui kelahiran sang anak di Miami. Meskipun menggunakan pesawat carteran yang diprovide LeBron dan Wade, Bosh pasti mengalami kecapekan psikologis.