Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
22 Grup E yang seyogyanya di gelar di Riau, berpeluang dipindah. Belum jelasnya status satu dari dua stadion yang digunakan, yakni Stadion Utama Riau, menjadi penyebabnya.
Sampai saat ini, pembangunan Stadion Utama Riau sendiri masih dipermasalahkan. Bahkan, sepuluh subkontraktor mengancam akan melakukan pembongkaran apabila pihak kedua (konsorsium) tidak membayarkan tagihan selama tujuh bulan terhitung sejak Oktober 2012. Jika hal itu terjadi, maka pelaksanaan babak kualifikasi Piala Asia U-22 Grup E yang akan digelar pada 5 sampai 15 Juli mendatang bisa terganggu.
Namun, PSSI tak ingin berdiam diri. Merespon hal tersebut, selaku panitia penyelenggara kualifikasi Piala Asia Grup E, PSSI pun berencana memindahkan tempat penyelenggaraan jika situasi tak kunjung jelas.
"Akan tetapi, saat ini kami masih menunggu kejelasan Stadion Utama Riau. Mudah-mudahan saja cepat selesai. Tapi jika tidak selesai juga, maka kami akan memindahkan tempat babak kualifikasi," kata Sekjen PSSI, Tri Goestoro di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis (24/5).
Dijelaskan Tri, PSSI sendiri sudah memiliki alternatif lain untuk menyelenggarakan kualifikasi yang akan diikuti Indonesia, Jepang, Australia, Makau, Singapura, dan Timor Leste.
"Mungkin jadi ke Surabaya. Alternatifnya, Stadion Gelora Bung Tomo dan Tambaksari," terang Tri.