Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Meski harus berjalan menggunakan tongkat, namun hal itu tak membuat semangat Aga kendur. Harapan besar bertemu sang idola mengalahkan segalanya. Interisti asal Jakarta ini tetap berangkat ke Hotel Mulia, Jumat (25/5) tempat digelarnya acara Meet and Greet Internazionale.
Aga adalah salah satu orang yang beruntung mengikuti Meet and Greet bersama skuad besutan Andrea Stramaccioni. Pemuda berusia 21 tahun itu memang sangat mengidolai Inter. "Saya sudah suka Inter sejak 1996, waktu (Youri) Djorkaeff masih main. Teman-teman saya banyak yang benci Inter, tapi saya malah suka," kata Aga.
Meski kakinya mengalami cedera ligamen usai bermain futsal, namun Aga tak mau melepaskan begitu saja kesempatan bertemu Inter di Jakarta. Baginya, bukan masalah datang menemui Inter meski harus berjalan menggunakan alat bantu. "Iya, kaki saya cedera saat main futsal. Ligamen yang kena dan Kira-kira delapan bulan baru bisa sembuh," lanjutnya.
Bicara soal menurunnya prestasi Inter musim ini, Aga mengaku kecewa. Akan tetapi itu bukan masalah. Menurutnya setiap klub pasti mengalami masa pasang surut. Ya, apapun yang terjadi pada Nerazzurri, ia tetap setia sebagai Interisti. "Kecewa sih lihat penampilan Inter musim ini, tapi itu cuma masalah waktu saja. Dalam sepak bola kan selalu ada sirkulasi seperti itu. Kadang bisa diatas dan kadang ada penuruan prestasi," lanjut pengagum Javier Zanetti ini.
Aga hanya salah satu contoh penggemar fanatik sepak bola di negeri ini. Tak perlu lagi meragukan betapa hebatnya fanatisme pencinta Si Kulit Bundar di Indonesia. Suka cita para Intersiti menyambut Kedatangan Internazionale ke Jakarta telah membuktikan betapa sepak bola adalah bahasa global yang indah. Bravo sepak bola!