Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Aksi tak terpuji yang kerap diperlihatkan Joey Barton terus menuai komentar negatif. Kali giliran mantan gelandang legendaris Manchester United, Roy Keane, yang mencibir kapten Queens Park Rangers (QPR) tersebut.
Barton memang diketahui sebagai pemain yang gemar membuat ulah di lapangan. Pada 13 Mei lalu, ia kembali membuat pemberitaan setelah menyikut Carlos Tevez, menyundul Vincent Kompany, dan menendang Sergio Aguero dalam matchday terakhir Premier League kontra Manchester City.
Hal-hal tersebut membuat Keane tak simpati pada Barton. Ia menilai mantan punggawa Newcastle United itu telah melakukan segala cara untuk mendapatkan popularitas.
"Saya tidak pernah menilai Barton sebagai pemain kelas atas. Kami berdua sempat bertemu dalam sebuah pertandingan, dan bagi saya dia tidak menonjol sama sekali," tulis Keane dalam Kolomnya di The Sun.
"Sejak itu, saya tidak pernah melihatnya mendominasi permainan atau menjadi pembeda antara dua belah pihak. Karena Barton tidak pernah menjadi berita utama berkat kemampuan sepak bolanya, dia bertekad untuk mendapatkan perhatian dengan cara apapun."
"Apakah Barton pantas bertahan di klub sementara dia hanya bisa membuat masalah? Itu harus dipikirkan dengan matang oleh Mark Hughes," imbuhnya.
Barton sendiri sudah meminta maaf atas aksi brutal yang dilakukannya pada tiga pemain The Citizens. Namun, Keane menilai permintaan maaf itu tidak tulus dari lubuk hati si pemain.
"Dia mengatakan pada saat itu, 'saya meminta maaf kepada semua orang. Jika itu tidak cukup, terserah saja. Hidup ini terlalu pendek'. Saya rasa itu tidak tulus," tuntas Keane.
Kini Barton sudah mendapat skorsing 12 pertandingan dari Federasi Sepak Bola Inggris (FA). Karena sering membuat masalah, manajemen QPR sempat memiliki wacana untuk menjual Barton di bursa transfer musim panas mendatang.