Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pengalaman Pahit Jadi Kunci Keberhasilan Rodgers

By Oka Akhsan M. - Sabtu, 2 Juni 2012 | 21:44 WIB
Brendan Rodgers (Stu Forster/Getty Images)

Manajer baru Liverpool, Brendan Rodgers, mengaku pengalaman kala membesut Reading sangat krusial dalam perkembangan karier manajerialnya. Rodgers berharap modal tersebut mampu membuatnya sukses bersama The Reds.

Rodgers ditunjuk menjadi manajer The Royals setelah berhasil mengeluarkan Watford dari zona degradasi Divisi Championship. Namun, Rodgers hanya bertahan di Reading selama lima bulan dan dipecat pada Desember 2009 akibat rentetan hasil buruk.
Rodgers tidak perlu terlalu lama menganggur dan dipercaya menjadi manajer Swansea musim panas 2010. Kesuksesan Rodgers, dengan membawa The Swans promosi ke Premier League, membuatnya memperoleh kesempatan untuk menjadi manajer Liverpool.
Pria berusia 39 tahun itu percaya pengalaman pahit membuatnya semakin berkembang. Rodgers menyebut masa-masa kelam bersama Reading adalah batu loncatan mengapa ia kini bisa menjadi manajer sebuah klub top.
"Enam bulan bersama Reading menjadi pelajaran yang sangat berharga. Saya merasa menjadi manajer yang lebih baik setelah itu," ujar Rodgers kepada Sky Sports.
"Ketika dipercaya menjadi manajer Swansea, saya bekerja dengan filosofi dan identitas yang baru. Saya semakin mengerti bagaimana cara untuk bekerja sama dengan para pemain sehingga bisa sukses di Swansea," lanjut Rodgers.
Rodgers menjadi incaran utama Liverpool karena mampu membawa Swansea menduduki peringkat ke-11 setelah kembali ke Premier League. Pria asal Irlandia Utara itu juga sukses menyulap Swansea jadi klub dengan permainan paling atraktif dan enak ditonton pada musim lalu.

Rodgers ditunjuk menjadi manajer The Royals setelah berhasil mengeluarkan Watford dari zona degradasi Divisi Championship. Namun, Rodgers hanya bertahan di Reading selama lima bulan dan dipecat pada Desember 2009 akibat rentetan hasil buruk.

Rodgers tidak perlu terlalu lama menganggur dan dipercaya menjadi manajer Swansea musim panas 2010. Kesuksesan Rodgers, dengan membawa The Swans promosi ke Premier League, membuatnya memperoleh kesempatan untuk menjadi manajer Liverpool.

Pria berusia 39 tahun itu percaya pengalaman pahit membuatnya semakin berkembang. Rodgers menyebut masa-masa kelam bersama Reading adalah batu loncatan mengapa ia kini bisa menjadi manajer sebuah klub top.

"Enam bulan bersama Reading menjadi pelajaran yang sangat berharga. Saya merasa jadi manajer yang lebih baik lagi setelah itu," ujar Rodgers kepada Sky Sports.

"Ketika dipercaya menjadi manajer Swansea, saya bekerja dengan filosofi dan identitas yang baru. Saya semakin mengerti bagaimana cara untuk bekerja sama dengan para pemain sehingga bisa sukses di Swansea," lanjut Rodgers.

Rodgers menjadi incaran utama Liverpool karena mampu membawa Swansea menduduki peringkat ke-11 setelah kembali ke Premier League. Pria asal Irlandia Utara itu juga sukses menyulap Swansea jadi klub dengan permainan paling atraktif dan enak ditonton pada musim lalu.