Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dari 48 pertandingan yang dilangsungkan pada babak penyisihan, 19 diataranya berlangsung secara rubber set. Artinya 39.5% pertandingan pada babak kualifikasi berlangusng dalam rubber set.
Trend ini terus meningkat, pada pertandingan babak pertama utama dimana terjadi peningkatan presentase terjadinya rubber set. Dari 80 pertandingan yang berlangsung 32 diataranya harus melewati gim ke tiga untuk meloloskan peserta ke babak selanjutnya, atau 1 rubber set terjadi setiap 2,5 pertandingan. Sehingga dapat dibilang pertandingan hari pertama babak utama adalah pertadingan paling melelahkan bagi para atlet.
Di hari selanjutnya yaitu babak perdelapan final, trend rubber set mulai menurun, tercatat hanya 12 dari 40 pertandingan yang dilangsungkan kamis kemarin yang berlangsung 3 gim.
Banyaknya rubber set ini mengindikasikan kemampuan para pemain dunia yang semakin merata. Bahwa tidak ada lagi pemain yang pantas di tanggapi sebelah mata.
Beberapa penoton mengharapkan banyaknya pertandingan yang berlangsung rubber karena akan lebih seru dan dramatis.
“Saya berharap rubber set mas, soalnya pasti lebih seru, dukungnya juga lebih semangat” ujar Karen, salah satu penonton ketika menyaksikan pertandingan antara Fernaldi/Putra (INA) menghadapi pasangan peringkat 2 dunia Lee Yong Dae/Jung Jae Sung (KOR) yang berlangsung alot hingga game ke 3, Kamis (14/6).
Beberapa yang lain berpendapat bahwa rubber set jangan sampai terjadi kepada pejuang bulutangkis Indonesia, karena akan menguras stamina juga membuat penonton deg-degan.
“Janganlah sampai rubber set, kesian pemainnya, kitanya juga yang nonton bisa jantungan” ujar Wahyu ketika menonton pertandingan antara Bona/Ahsan yang harus tumbang mengadapi pasangan asal Malaysia dalam pertandingan 3 gim, Rabu (13/6).
Apakah babak perempat final, semifinal, dan final Indonesia Open 2012 ini akan menyajikan pertandingan pertandingan yang akan lebih membuat supporter jantungan. Datang dan saksikan keseruan Indonesia Open 2012.
Ridha Ananda Cipta