Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Minimnya prestasi yang ditorehkan pebulutangkis putri Indonesia membuat Susy Susanti ikut angkat bicara. Peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu menyebut regenerasi atlet putri berlangsung terlalu lambat.
Setelah era keemasan Susy berakhir, atlet bulutangkis putri Indonesia tak pernah lagi merengkuh gelar juara. Srikandi andalan Merah Putih macam Adriyanti Firdasari dan Maria Febe selalu kalah bersaing dengan atlet-atlet dari negara lain dalam setiap turnamen.
"Bibit pemain putri kita saat ini memang tidak sebanyak putra. Di samping itu, regenerasi atlet putri juga agak telat," komentar Susy mengenai mandeknya prestasi pebulutangkis putri Indonesia.
"Waktu zaman saya, ada tujuh atlet putri yang memiliki kualitas bagus, tapi PBSI hanya mengambil Mia Audina karena dia yang paling menonjol, sedangkan enam pemain lainnya disingkirkan. Nah, semenjak itulah ada kekosongan regenerasi di sektor putri," sambungnya.
Meski demikian, Susy tetap menaruh harapan besar pada atlet putri Indonesia. Ia ingin Firdasari mampu berprestasi di Olimpiade London 2012 pada Juli mendatang.
"Ini saatnya bagi atlet bulutangkis kita untuk berprestasi di Olimpiade. Saya harap para pemain selalu bekerja keras dan melanjutkan tradisi emas," tuntas istri Alan Budikusuma itu.