Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
off, Minggu (22/6) pagi WIB.
Dalam laga final yang berlangsung di American Airlines Arena itu, kegembiraan tergambar di wajah James ketika Heat memimpin 118-96 di tiga menit terakhir kuarter keempat. Ia beserta dua rekan setimnya, Dwyane Wade dan Chris Bosh, terlihat melompat kegirangan di pinggir lapangan. Mereka seakan tak sambar menyambut kehadiran trofi Larry O'Brien.
James, yang mencetak 26 poin dan 11 rebound untuk mengantarkan Heat menjadi juara NBA musim 2011/12, akhirnya dinobatkan sebagai MVP Final. Ini bukanlah gelar pertama James tahun ini. Sebelumnya, ia berhasil merebut titel MVP reguler.
"Saya telah memimpikan ini sejak lama dan sekarang mimpi itu menjadi kenyataan. Ini merupakan momen terbaik dalam hidup saya," ucap James dalam konferensi pers usai pertandingan.
"Saya senang bisa berada dalam situasi ini. Saya juga senang dengan kerja keras yang ditunjukkan rekan-rekan satu tim," imbuhnya.
Sembilan tahun lalu, atau saat memulai karier NBA-nya bersama Cleveland Cavaliers, James langsung dianugerahi gelar Rookie of The Year. Ia juga sempat mendapat MVP regluer di tahun 2009.
Sayangnya, sederet gelar yang didapatkan James belum mampu mengantarkan Cavaliers merengkuh trofi juara. Pada tahun 2007 mereka takluk di final oleh San Antonio Spurs dengan agregat 0-4.
Keinginan untuk mendapat cincin juara akhirnya membuat James memutuskan untuk pindah ke Heat pada tahun 2010. Kepindahannya itu menyebabkan suporter Cavaliers geram. Mereka menilai James tidak loyal pada tim yang telah membesarkan namanya.
James tak lantas mendapat cincin juara di musim perdananya berseragam Heat. Di tahun 2011, Heat takluk dari Dallas Mavericks di partai final play-off. Barulah di musim 2011/12 James sukses mencicipi titel juara untuk pertama kalinya.