Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Air Mata Warnai Kekalahan Andy Murray

By Ade Jayadireja - Senin, 9 Juli 2012 | 12:09 WIB
Andy Murray (Getty Images)

Andy Murray harus memupus impiannya untuk menjadi juara di kampung halamannya sendiri usai takluk dari Roger Federer di final tunggal putra Wimbledon 2012, Minggu (8/7) WIB. Suasana haru pun tak terhindarkan pasca kekalahan tersebut.

Beberapa pesohor Inggris terlihat hadir dalam partai final Murray kontra Federer. Salah satunya adalah David Cameron, Perdana Menteri Inggris Raya. Ribuan suporter Murray juga menyaksikan di dalam dan luar stadion.

Suporter tuan rumah menunjukkan raut wajah muram ketika Murray takluk 3-6 di set ketiga. Kemudian setelah Murray kembali kalah 4-6 di set keempat, mereka tak kuasa menahan air mata.

"Saya mencoba untuk tidak melihat tribun karena saya bisa menangis lagi kalau melihat kesedihan para fan. Akan tetapi, semua orang yang ada di pojok sana telah melakukan pekerjaan hebat. Jadi, saya berterimakasih," ucap Murray seperti dilansir Daily Mail.

"Semua orang selalu berbicara tentang tekanan di Wimbledon dan betapa sulitnya turnamen itu. Namun, para suporter membuat saya jadi lebih mudah untuk bermain. Dukungan ini luar biasa," imbuhnya.

Lebih lanjut, Murray secara jantan mengakui kehebatan Federer. "Pertama-tama saya ingin mengucapkan selamat kepada Federer. Apakah dia sudah berusia 30 tahun sekarang? Dia tidak buruk untuk petenis berusia 30 tahun," kata petenis kelahiran Inggris itu.

"Federer memainkan turnamen yang hebat, menunjukkan perjuangan dengan cedera punggung dan dia menunjukkan bahwa dirinya masih berkelas. Jadi, selamat, Anda layak menang," tuntas Murray.