Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Didier Drogba mendapat sambutan yang sangat meriah dari ratusan fan ketika tiba di Shanghai, pada Sabtu (14/7). Melihat fenomena tersebut, striker asal Pantai Gading itu meminta beberapa mantan rekan di Chelsea untuk mengikuti jejaknya.
Kedatangan Drogba di Bandara Internasional Pudong disambut nyanyian "Drogba-la-la-la-la-la”. Para suporter, mayoritas mengenakan kostum biru dengan garis merah kebesaran Shenhua, berparade di sekitar bandara dengan mengibarkan bendera Pantai Gading dan foto Drogba.
Drogba saat ini menjadi pesepak bola dengan bayaran termahal di dunia. Pemain berusia 34 tahun itu dikontrak Shanghai Shenhua selama dua setengah tahun dengan gaji sebesar 200 ribu pound atau sekitar 2,9 miliar rupiah per pekan.
Banyak pihak yang menuding kepindahan Drogba ke Shenhua didasari faktor uang. Namun, Drogba dengan tegas menepis semua anggapan tersebut.
"Saya sangat senang bisa memulai petualangan baru bersama Shanghai Shenhua. Percayalah, saya bermain di sini bukan demi uang," ujar Drogba seperti dikutip dari Telegraph.
Meski demikian, seorang pengamat sepak bola Cina, Cameron Wilson, tidak begitu saja percaya dengan ucapan Drogba. Ia yakin kepindahan Drogba seratus persen murni berdasarkan faktor ekonomi.
"Kepindahan Didier sangat jelas bukan murni dengan alasan sepak bola dan lebih kental aspek komersial. Presiden Shenhua pasti sadar para sponsor tertarik dengan nama besar," kata Wilson.
Shenhua saat ini berada di posisi ke-13 dari 16 tim di Liga Super Cina. Drogba berjanji akan membantu Shenhua memperbaiki posisi di klasemen dan meminta presiden Shenhua, Zhu Jun, untuk mendatangkan dua mantan rekannya, John Terry dan Frank Lampard.
"Cara pemilik klub membangun klub mengingatkan saya dengan Mr. Abramovich. Saya akan berbicara dengan Presiden agar membawa John (Terry) dan Frank (Lampard) ke Shenhua," sebut Drogba.
Zhu Jun merupakan pengusaha videogame yang sangat sukses. Sebelum Drogba, ia telah mendatangkan mantan striker Chelsea asal Prancis, Nicolas Anelka, dan mantan pelatih Argentina, Sergio Batista.